Tegas Peringatkan Rusia untuk Tidak Menginvasi Ukraina, Menteri Pertahanan Inggris: Saya Tidak Ingin Melihat Perang
JAKARTA - Menteri Pertahanan Inggris meminta Presiden Rusia Vladimir Putin pada Hari Kamis untuk mundur dari jurang Ukraina, memperingatkan Moskow akan menghadapi konsekuensi jangka panjang yang parah jika pasukannya menyerang tetangganya.
"Setiap tindakan Rusia untuk mengancam kedaulatan Ukraina tidak hanya akan memiliki konsekuensi yang parah, mereka akan memiliki konsekuensi jangka panjang bagi Rusia," tegas Menteri Pertahanan Ben Wallace, mengutip Reuters 10 Desember.
Menteri Wallace meminta Pemimpin Kremlin Presiden Putin untuk mundur dari setiap langkah yang menurutnya dapat memicu perang saudara yang mematikan di tepi Eropa.
"Saya hanya akan mendesaknya untuk berpikir lagi, saya tidak berpikir Rusia menginginkan konsekuensi itu," ucap Menteri Wallace.
"Saya tidak ingin melihat perang saudara atau perang di ujung Eropa," tegasnya.
Menteri Wallace mengatakan, klaim Rusia tentang pengepungan NATO adalah omong kosong.
"Hanya 6 persen dari perbatasan darat Rusia yang berbatasan dengan negara-negara NATO, itu hampir tidak dikelilingi oleh NATO," ungkap Menteri Wallace.
"NATO adalah aliansi defensif danitu ada dalam pasal-pasal pendirian kami. Itu hanya ada untuk membela diri dan anggotanya jika akan diserang," sambungnya.
Menteri Wallace menggaris bawahi, hak negara berdaulat dan anggota NATO jika mereka bergabung dengan NATO, bukan bergabung dengan Rusia.
Baca juga:
- Kremlin Sebut Presiden Setuju Pembicaraan Amerika Serikat dengan Rusia Tentang Ukraina Dilanjutkan
- Presiden Putin Minta Jaminan Keamanan dari Presiden Biden untuk Mengekang Ekspansi NATO di Perbatasan Rusia
- Gelar Pertemuan Virtual dengan Presiden Putin, Presiden Biden Peringatkan Soal Sanksi Jika Rusia Serang Ukraina
- Studi Inggris Sebut Mencampur Vaksin COVID-19 Pfizer atau AstraZeneca dengan Moderna Berikan Kekebalan Lebih Baik
Untuk diketahui, intelijen Amerika Serikat menilai Rusia dapat merencanakan serangan multi-front di Ukraina pada awal tahun depan, yang melibatkan hingga 175.000 tentara.
Terpisah, Kremlin menyangkal rencananya untuk menyerang dan mengatakan Barat dicengkeram oleh Russophobia. Moskow mengatakan perluasan NATO mengancam Rusia dan telah melanggar jaminan yang diberikan kepadanya ketika Uni Soviet runtuh pada 1991.