Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut Kripto Berisiko Tinggi Meski Cryptocurrency Punya Masa Depan

JAKARTA – Di tengah maraknya penggunaan mata uang kripto, Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan pernyataan mengenai cryptocurrency ketika mengisi acara di Forum Investasi Modal VTV “Russia Calling!” 2021. Orang nomor satu di Rusia itu memaparkan bahwa mata uang kripto membawa risiko yang serius sebagaimana dilansir dari Life.ru.

“Adapun cryptocurrency, dilarang di beberapa negara. Itu tidak didukung oleh apa pun, volatilitasnya tinggi, risikonya tinggi. Saya juga percaya bahwa kita perlu mendengarkan mereka yang berbicara tentang risiko tinggi,” ujar Presiden Putin.

Tidak berhenti sampai di situ, Presiden Putin melanjutkan bahwa cryptocurrency kemungkinan punya masa depan. Namun, saat ini pihaknya masih mempelajari seluruh perkembangan kripto.

Bitcoin News menilai muang kripto belum diatur secara komprehensif di Federasi Rusia. Meskipun undang-undang “Tentang Aset Keuangan Digital,” yang mulai berlaku pada bulan Januari, memberikan beberapa kejelasan mengenai koin virtual dan aktivitas terkait tertentu seperti penerbitannya, banyak aspek seperti mining dan perpajakan masih memerlukan regulasi melalui undang-undang baru.

Meski demikian, Bank sentral Rusia masih menentang upaya legalisasi Bitcoin cs untuk dijadikan sebagai alat tukar yang sah. Pada September lalu, sekretaris pers Putin, Dmitry Peskov juga bersikap keras terhadap hal tersebut. Peskov menilai bahwa Rusia tidak punya alasan apa pun dan tidak siap untuk mengakui Bitcoin sebagai alat tukar yang sah.

Komentar terbaru Putin tentang cryptocurrency bukanlah yang pertama tahun ini. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC di sela-sela Forum Energi Rusia di Moskow Oktober lalu, ia mengakui bahwa uang digital terdesentralisasi suatu hari nanti dapat digunakan dalam penyelesaian perdagangan minyak, meskipun hal tersebut masih terlalu dini untuk diterapkan. Dia menuduh Amerika Serikat merusak mata uangnya sendiri dan menunjukkan bahwa penyelesaian dalam mata uang dolar AS menurun sementara negara-negara mengurangi cadangan dolar mereka.

Kremlin telah mengejar pejabat yang memegang cryptocurrency sebagai bagian dari upayanya untuk memerangi korupsi di pemerintahan. Pada bulan Agustus, administrasi kepresidenan menerbitkan dekrit yang ditandatangani oleh Putin yang menginstruksikan beberapa kementerian dan bank sentral untuk memeriksa deklarasi yang diajukan oleh pegawai pemerintah tentang kepemilikan aset digital mereka.

Saat penulisan, laporan data dari Coingecko menunjukkan bahwa harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan 0,3 persen dalam 24 jam terakhir. Turunnya harga BTC mempengaruhi sebagian besar altcoin.