Presiden Filipina Rodrigo Duterte Siap Jadi Kelinci Percobaan Vaksin COVID-19 Buatan Rusia
JAKARTA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte bersiap menjadi orang Filipina pertama yang mencoba vaksin COVID-19 buatan Rusia. Hal itu diungkap Duterte seiring kepercayaan besar pada studi yang dilakukan Rusia untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Saya akan memberi tahu Presiden (Vladimir) Putin bahwa saya memiliki kepercayaan besar pada studi Rusia dalam memerangi COVID-19. Saya percaya bahwa 'vaksin yang Anda hasilkan sangat baik untuk kemanusiaan,'" kata Duterte, dikutip Reuters, Selasa, 11 Agustus.
Tak hanya itu. Demi menghilangkan ketakutan publik terhadap desas-desus terkait efektivitas vaksin COVID-19, Duterte kemudian menawarkan diri menjadi kelinci percobaan ketika vaksin tersebut tiba. "Saya bisa menjadi orang pertama untuk mereka bereksperimen."
Saking seriusnya, pemerintah Filipina bahkan siap bekerja sama dengan Rusia, baik itu ujicoba, pemasokan, hingga produksi. Upaya tersebut sebagai bentuk keseriusan Filipina dalam menahan laju penyebaran COVID-19.
Sebelumnya, pada Juli lalu, Duterte telah mengajukan permohonan kepada mitranya dari China untuk menjadikan Filipina sebagai prioritas utama dalam pengembangan vaksin. Permohonan itu dilakukan di tengah kekhawatiran semakin meningginya angka penularan COVID-19.
Baca juga:
Jika dilirik ke belakang, upaya Filipina dalam melawan COVID-19 telah dimulai sejak awal Maret. Angka penularan yang terus bertambah memaksa Filipina memberlakukan kuncitara wilayah di sekitar Ibu Kota Filipina, Manila.
Andai kata angka penularan semakin meningkat, Duterte telah berjanji pada senin lalu akan memobilisasi militer untuk menegakkan kuncitara. Sekalipun rencananya melibatkan militer ditentang oleh banyak pihak, termasuk kelompok hak asasi manusia (HAM).
Sejauh ini Filipina telah mengonfirmasi 136.638 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 2.294 kasus meninggal dunia.