Mampukah Verstappen Kunci Gelar Juara F1 di Jeddah?
JAKARTA - Max Verstappen memiliki peluang mengunci gelar juara Formula 1 akhir pekan ini saat ajang balap jet darat itu menuju ke Arab Saudi untuk pertama kalinya.
Keunggulan delapan poin memisahkan Verstappen dan juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton di klasemen setelah 20 balapan berjalan dan dua balapan tersisa musim ini.
Sirkuit Corniche Jeddah memiliki sejumlah skenario apabila sang pebalap Red Bull ingin segera merebut gelar juara dunia.
Verstappen diuntungkan sebagai pemuncak klasemen meski Hamilton dan Mercedes mempunyai paket mobil yang lebih kuat di dua balapan sebelumnya.
Verstappen akan perlu mencetak 18 poin lebih banyak dari Hamilton di Jeddah untuk mengunci titel karena dengan itu dia bakal melebarkan jarak menjadi 26 poin menuju balapan penutup musim di Abu Dhabi, dengan 26 poin maksimal tersedia, dan dengan jumlah kemenangan yang lebih banyak musim ini dari sang pebalap Inggris.
Apabila Verstappen finis peringkat tiga atau lebih rendah di Jeddah, perebutan gelar juara dunia akan ditentukan di Yas Marina satu pekan berselang.
Baca juga:
- Balapan F1 di Brasil, Hamilton Janji Tonton Neymar Berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2022
- Minta Pebalapnya Maksimal di Balapan Pamungkas, Direktur Pertamina Mandalika: Yakin Bisa Dapat Poin
- Torehkan Catatan Apik di FIA WEC LMP2, Sean Gelael: Semoga Musim Depan Naik Kelas
- Kibarkan Merah Putih di Sirkuit Bahrain, Persembahan Manis Sean Gelael untuk Indonesia
Apabila Verstappen finis posisi dua besar, maka posisi finis Hamilton akan menentukan.
Kemenangan dengan lap tercepat bagi Verstappen berarti Hamilton harus finis lima besar supaya menjaga asa perebutan gelar tetap terbuka, sedangkan kemenangan tanpa satu poin lap tercepat bagi sang pebalap Red Bull maka Hamilton butuh finis posisi enam besar.
Apabila Verstappen finis runner-up dengan lap tercepat, Hamilton setidaknya harus mencetak dua poin, atau posisi sembilan besar, dan apabila Verstappen finis kedua tanpa lap tercepat, maka ia akan menjadi juara dunia jika Hamilton gagal mencetak poin.
"Saya tahu akan sulit menuju akhir, tapi saya rasa itu bagus, itu membuatnya tetap menarik," kata Verstappen melansir Antara.
Di samping rivalitas kedua pebalap, persaingan sengit antara Mercedes dan Red Bull dalam perebutan gelar juara konstruktor juga semakin memanas.
Setelah Qatar, Red Bull mendekati Mercedes yang kini terpaut lima poin. Agar Mercedes merebut titel konstruktor pekan ini maka mereka harus mengantongi keunggulan 40 poin dari Red Bull, yang berarti kedua pebalap setidaknya harus finis pertama dan ketiga, atau lebih baik.
"Mobil kami tampil baik akhir-akhir ini dan mungkin performa terbaiknya sepanjang musim ini, dengan para pebalap percaya diri untuk mendorong batasnya," kata bos tim Mercedes Toto Wolff di laman resmi tim.
"Itu membuat semangat menuju balapan-balapan terakhir dan memberi kami momentum untuk melangkah ke depan."
Sementata itu Valtteri Bottas berpeluang merebut peringkat tiga klasemen apabila ia meraih 13 poin lebih banyak dari Sergio Perez di Jeddah.
Saat Red Bull dan Mercedes memiliki pertarungan mereka sendiri, Ferrari sementara itu semakin dekat untuk mengamankan peringkat tiga konstruktor dengan bekal keunggulan 39,5 poin dari McLaren.
Tim Italia itu perlu meraup lima poin lebih banyak dari McLaren akhir pekan ini untuk mengamankan posisinya.
Sirkuit baru di F1
Berlokasi 12 km di utara kota pelabuhan dan pesisir Laut Merah, Sirkuit Jeddah Corniche merupakan trek yang sama sekali baru yang akan dihadapi seluruh tim akhir pekan ini.
Tidak seperti Sirkuit Losail di Qatar, sirkuit Jeddah itu dibangun khusus untuk menggelar F1.
Trek tersebut akan menjadi sirkuit jalan raya tercepat yang ada di kalender F1, serta terpanjang kedua setelah Spa-Francorchamps.
Dengan 27 tikungan, Sirkuit Corniche juga akan menjadi trek yang memiliki tikungan terbanyak di kalender tahun ini.
Mobil dapat melaju dengan kecepatan rata-rata 248 kpj dan kecepatan puncak mencapai 320 kpj di balapan malam sirkuit jalan raya Jeddah tersebut.
"Jeddah merupakan tantangan yang sama sekali baru, trek yang sama sekali baru untuk dipahami... mengumpulkan informasi sebanyak mungkin di sesi-sesi awal akan sangat vital," kata Wolff.