JAKARTA - Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton meminta pihak tim untuk membatalkan rencana banding kemenangan Max Verstappen. Rencana itu dibuat seiring keberhasilan sang rival merengkuh gelar juara dunia F1 2020 di GP Abu Dhabi pada Minggu, 12 Desember lalu.
Sebelumnya diketahui, protes Mercedes atas kemenangan Verstappen telah ditolak pihak Federasi Otomotif Internasional (FIA). Setelah penolakan itu, Mercedes punya waktu hingga Kamis, 16 Desember sore waktu Paris untuk mengajukan banding.
Dilansir dari Daily Mail, pengajuan protes itu mulanya karena Mercedes merasa tim pabrikan asal Jerman ini punya masalah serius. Melalui pengacara tim, Paul Harris QC Mercedes yakin Stewards FIA melakukan kesalahan di F1 Abu Dhabi.
Sumber yang sama kemudian menyebutkan Hamilton meminta tim untuk membatalkan rencana banding hasil F1 Abu Dhabi di pengujung waktu tersisa.
"Lewis Hamilton telah mengatakan ke Mercedes bahwa dia tidak mau gelar juara dunia F1 kedelapan direbut melalui pengadilan. Dengan demikian, Kamis ini tim akan mengumumkan tidak akan mengajukan banding melawan kekalahan kontroversial pada F1 Abu Dhabi dalam perebutan gelar juara dunia," tulis Daily Mail.
BACA JUGA:
Verstappen sendiri disebut memperoleh gelar juara dunia F1 2021 dengan cara yang kontroversial. Pasalnya, Hamilton yang sempat memimpin balapan hingga lap terakhir, justru disalip Verstappen yang menggunakan ban baru.
Pihak Mercedes kemudian memprotes sejumlah keputusan steward yang mengizinkan lima mobil dalam posisi over-lap di antara Verstappen dan Hamilton untuk menyalip safety car yang muncul dalam beberapa lap terakhir. Keputusan steward itu membuat Verstappen dengan mudah menyalip Hamilton di lap terakhir.
Diketahui, dalam peraturan balap, menyalip dalam posisi safety car tidak diperbolehkan. Bukan cuma itu, sejumlah manuver Verstappen di lap terakhir Sirkuit Abu Dhabi juga diprotes oleh Mercedes.