Pangsa Pasar Hypermart Milik Konglomerat Mochtar Riady Meningkat Jadi 27,6 Persen di Kuartal III 2021
JAKARTA - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menguasai pangsa pasar dengan mencatatkan peningkatan dari 24,0 persen di awal kuartal III 2021, menjadi 27,6 persen pada akhir kuartal III 2021 di pasar 'supermarket dan hipermarket' berdasarkan data NielsenIQ.
Raihan tersebut berhasil dicapai perseroan meskipun ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ketat pada periode tersebut yang diikuti dengan penutupan toko dan mal.
"Sembilan toko baru (ex-lokasi Giant) akan memimpin jalan untuk meningkatkan pangsa pasar lebih lanjut," kata Chief Executive Officer Matahari Putra Prima, Elliot Dickson dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu 1 Desember.
Bisnis e-commerce MPPA pun terus melanjutkan pertumbuhan yang substansial sebesar 167 persen dan mewakili 11 persen dari total penjualan reguler di kuartal III 2021 yang merupakan rasio tertinggi sejak anak usaha Grup Lippo tersebut mentransformasi bisnis online to offline (O2O)-nya.
Hal ini dapat tercapai sebagai hasil dari memperluas kemitraan dengan marketplace terkemuka seperti GoMart (GoTo) di kuartal III, serta terus memperluas jangkauan kolaborasinya dengan marketplace online lainnya seperti HappyFresh di kuartal IV 2021.
Dickson mengakui, kuartal III 2021 merupakan puncak terberatnya dalam situasi COVID-19 sekaligus tantangan berat untuk operasional bisnis akibat dari pembatasan PPKM yang ketat oleh pemerintah. Pada bulan Juli, seluruh pusat perbelanjaan harus ditutup menyebabkan penurunan jumlah pengunjung yang signifikan dan peluang bisnis yang menurun drastis.
Pada bulan Agustus dan September, anak-anak berusia dibawah 12 tahun masih tidak diperbolehkan untuk masuk ke pusat perbelanjaan, sementara 29 toko MPPA pada bulan Oktober masih tidak diperbolehkan untuk menerima anak-anak memasuki area toko.
Hal ini berdampak pada pelanggan utama berbasis keluarga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, serta toko-toko MPPA yang tidak dapat memaksimalkan operasional ritelnya selama periode tersebut. Sebagai dampaknya, pada periode tersebut perseroan mencatat total penjualan yang lebih rendah 3,6 persen untuk periode per September 2021, atau mencapai hampir Rp5 triliun.
Namun, seiring dengan situasi COVID-19 yang semakin membaik dan pelonggaran PPKM, emiten yang menjalankan perdagangan pakaian-pakaian jadi, makanan, minuman dan barang-barang lainnya termasuk minimarket, supermarket, hypermarket, toko modern, waralaba dan usaha yang sejenis termasuk perdagangan farmasi, obat-obatan dan alat-alat kesehatan baik dalam partai besar dan eceran tersebut mengumumkan bahwa arah penjualan perseroan kembali mengalami pertumbuhan yang positif di bulan Oktober 2021.
Format ritel utama dan bisnis e-commerce yang diterapkan perseroan berhasil mencatatkan pencapaian penjualan yang positif di bulan Oktober dibandingkan dengan bulan September.
Yakni, penjualan reguler di toko meningkat sebesar 27 persen, begitu juga dengan penjualan bisnis online atau e-commerce yang meningkat sebesar 19 persen. Sehingga, penjualan Oktober secara keseluruhan meningkat 9 persen dari periode tahun sebelumnya. Sementara penjualan dari toko offline mulai meningkat di Oktober, MPPA melihat bisnis online tetap kuat dan terus menghasilkan pertumbuhan positif.
Baca juga:
- GoTo dan Pengelola Gerai Hypermart Milik Konglomerat Mochtar Riady Semakin Mesra, Ini Buktinya
- Langkah Strategis HERO Tutup Giant, Mau Perbanyak Gerai IKEA dan Guardian, Berapa Jumlahnya?
- Pengelola Hypermart Milik Konglomerat Mochtar Riady Ini Incar Rp890 Miliar dari Rights Issue, 16 Persennya Buat Bayar Utang ke BNI dan CIMB Niaga
- Tangis Haru Karyawan Giant: Raksasa Tumbang, Akhirnya Semua Berakhir
Dickson mengatakan bahwa dengan pelonggaran mobilitas masyarakat, level PPKM dan jam operasional bisnis, penjualan Oktober menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya dan mencapai ke tingkat pra-PPKM di kuartal II.
"Pada bulan November, kami melihat lebih banyak anak-anak sudah diperbolehkan untuk memasuki pusat perbelanjaan atau toko dan hanya tersisa dua toko kami yang masih tidak diperbolehkan untuk menerima anak-anak untuk memasuki area toko. Hal ini membawa momentum peningkatan kinerja penjualan kami di bulan November. Kami berupaya mengubah arah penjualan perusahaan dan bersiap untuk memasuki kuartal ke-IV dengan meningkatkan jumlah persediaan guna menyambut peluang bisnis pada periode Natal dan Tahun Baru mendatang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, emiten yang mengoperasikan toko Hypermart, Foodmart Primo, Smart Club, Hyfresh dan Boston Health & Beauty, serta FMX tersebut dikatakan Dickson sudah berada di jalur transformasi O2O yang tepat. Untuk itu, pihaknya akan terus fokus menjalankan bisnis ritel, baik offline maupun online. Salah satunya, melalui pembukaan sembilan toko baru (ex-lokasi Giant) dan kolaborasi baru dengan marketplace online, seperti HappyFresh dan lainnya di kuartal keempat.
"Hal itu tak terlepas dalam rangka mentransformasi MPPA menjadi salah satu peritel groseri online terbesar di Indonesia yang telah berhasil bersinergi dengan berbagai perusahaan teknologi besar Indonesia," tambahnya.
Di sisi lain, Dickon menyatakan, Matahari Putra Prima akan melanjutkan rencana penawaran umum terbatas (PUT VI) atau rights issue di bulan Desember untuk memperkuat permodalannya di mana pemegang saham berkomitmen untuk mendukung rencana bisnis perseroan.