Anies Baswedan Belum Terima Undangan Reuni 212
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut Gubernur Anies Baswedan belum menerima surat undangan reuni 212. Belakangan panitia Reuni 212 mengubah skema menggelar kegiatan di dua lokasi yakni Patung Kuda Jakarta Pusat dan Sentul, Bogor.
“Iya sampai hari ini kita nggak ada, belum terima undangan sampai hari ini, dan kita semua punya tugas masing masing, sesuai tugas fungsi masing-masing. Mari kita laksanakan sesuai tugas masing-masing,” ujar Wagub Riza kepada wartawan, Selasa, 30 November malam.
Kabar terbaru, panitia aksi reuni 212 kembali mengubah rencana. Reuni 212 akan berlangsung di dua lokasi yakni di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat dan Masjid Az Zikra, Sentul, Jawa Barat.
"Benar, seperti apa yang sudah disampaikan," ujar panitia reuni 212, Eka Jaya kepada VOI, Selasa, 30 November.
Untuk reuni 212 yang berlangsung di Patung Kuda bakal dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB. Di sana, nantinya bakal diisi orasi-orasi.
"Kegiatan di Patung Kuda, karena ini aksi damai kita nanti seremonial biasa, (menyanyikan) Indonesia Raya dan diisi dengan tausiah-tausiah atau orasi dari tokoh," ungkap Eka.
Kemudian, kegiatan di Masjid Az Zikra akan dimulai pada pukul 13.00 WIB. Nantinya akan diisi dengan berzikir bersama.
Baca juga:
- Kelompok Pendukung Khilafah Masih Ada, Menag Yaqut Dorong PA GMNI Jadi Lokomotif 'Perlawanan'
- KPK Dalami Catatan Keuangan PT Adimulia Agrolestari Cari Aliran Uang ke Bupati Kuansing
- Ingatkan Pengawasan Ekstra Hadapi Varian Omicron, Puan Maharani: Aturan Karantina Tak Boleh Hanya di Atas Kertas
- Libur Natal-Tahun Baru, Jakarta Bakal Dibuat Sepi
Soal perubahan ini, Riza mengaku belum mengetahuinya. “Saya baru tahu. Setahu saya di Masjid Sentul,” ujarnya.
Riza mengatakan dari laporan yang diterima, panitia Reuni 212 menyepakati Reuni 212 digelar di Sentul.
“Untuk itu kami menyambut baik, menghormati, senang, bersyukur tidak ada kegiatan di monas karena memang belum dibuka juga tidak ada kegiatan di Patung Kuda,” katanya.
“Khawatir nanti mengganggu ketertiban umum, terjadi kerumuman yang tidak bisa dikontrol krn tempatnya terbuka, bukan di masjid, bukan di Masjid Istiqlal umpamanya, bukan di stadion Senayan,” sambung Wagub Riza.