Dudung Larang Aparat TNI Bunuh KKB, Eks Kabais: Begitu Diperintahkan, Mereka Pasti Mampu
JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Soleman B. Ponto mendukung pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang melarang prajuritnya untuk berpikir membunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Meskipun aparat TNI memiliki prinsip "kill or to be kill" jika menghadapi serangan, mereka pasti akan patuh terhadap perintah atasannya.
"Saya yakin TNI itu orang yang paling disiplin. Begitu diperintahkan pasti dia jalan. Sudah mati pun dia masih baris, kok," kata Soleman dalam diskusi virtual yang ditayangkan Youtube medcom id, Minggu, 28 November.
Lagipula, Soleman memandang instruksi yang dilontarkan Dudung juga berasal dari arahan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Menurutnya, Andika tak ingin menyelesaikan masalah di Papua dengan membunuh.
Baca juga:
- Anggota DPR Fraksi Golkar Sebut TNI Butuh Tambahan 3.000 Personel di Papua
- Pentolan KKB Papua Temius Magayang Punya Catatan Hitam Kejahatan, Aniaya Staf KPUD Yahukimo dan 3 Pembunuhan
- Demi Keamanan, Kejati Ajukan Sidang 6 Anggota KKB Papua Penyerang Prajurit TNI Maybrat di Makassar
- Usai Penyerangan KKB, Kapolda Papua: Belum Ada Laporan Warga Suru-suru Mengungsi ke Agats
Soleman lalu mencontohkan sikap TNI saat bertugas mengahadapi Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Saat itu, keluar perintah dari Panglima TNI dan dilanjutkan oleh KSAD agar para prajurut menghentikan kontak senjata dengan GAM.
"Ini karena pengalaman saya di Aceh, bagaimana perintah Panglima TNI, pada saat itu Pak Hendi Hartono dilanjutkan oleh KSAD, mereka diam. Walaupn diganggu, ditembak, mereka bisa menahan diri. Kalau sudah perintah Panglima TNI kemudian dilanjutkan KSAD, saya sangat yakin mereka mampu melaksaanakan itu," jelas Soleman.
Diberitakan sebelumnya, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, mengarahkan prajurit di wilayah konflik agar mengutamakan keamanan masyarakat Papua dari ancaman dan intimidasi KKB.
Pengarahan tersebut dilaksanakan dalam agenda lawatannya mengunjungi wilayah Papua Barat, termasuk Kodam Kasuari untuk bertatap muka langsung dengan para prajurit yang bertugas di wilayah Timur Indonesia.
"Bagi prajurit yang bertugas di wilayah konflik seperti Papua, jangan berpikir ingin membunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB), tetapi harus berpikir bagaimana melaksanakan tugas negara untuk mengamankan masyarakat Papua yang saat ini diintimidasi kelompok-kelompok radikal bersenjata," ujar KSAD Dudung di aula Kodam XVIII Kasuari, Manokwari.