Kasus Wanita Pemaki Ibunda Arteria Dahlan: Mobil Dinas Milik Kodam Jayakarta Hingga Bersama Brigjen di Bandara
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan bersama ibunda terlibat perselisihan hingga cekcok mulut dengan seorang wanita yang mengaku 'keluarga jenderal TNI bintang tiga' di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
"Kendaraan tersebut digunakan oleh Brigjen TNI yang kini telah pindah tugas ke BIN," kata Hasanuddin, Senin, 22 November.
"Dari informasi yang kami dapat, ternyata perempuan itu bersama pria berpangkat brigjen," kata TB Hasanuddin.
Kendati demikian, Hasanuddin belum menjelaskan lebih lanjut siapa brigjen TNI itu. Dia mengaku masih menelusuri apa hubungan antara pria berpangkat brigjen TNI itu dan wanita yang memaki Arteria beserta ibunya tersebut.
"Terkait hubungan keduanya masih kami telusuri," ucapnya.
Hasanuddin berharap perseteruan Arteria dan wanita itu tidak berkepanjangan. Dia juga meminta kedua pihak menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.
"Dari kasus di atas saya berharap tidak berkepanjangan dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan," terangnya.
Baca juga:
- Respons Insiden Arteria Dahlan Dimaki Wanita Mengaku Keluarga Jenderal, Pimpinan MPR: Kalau Langgar Hukum, Proses Saja
- Buntut Ibunda Arteria Dahlan Dimaki Wanita Mengaku Anak Jenderal, Keduanya Saling Lapor
- Wanita Pemaki Ibunda Arteria Dahlan Disebut Arogan, Komisi III DPR: Harusnya Bisa Jaga Nama Baik Institusi
- Kasus Viral Ibunda Arteria Dahlan Dimaki Wanita Mengaku Keluarga Jenderal, Ketua Fraksi PDIP: Gak Penting!
"Pas landing di bandara, staf saya itu nurunin barang," kata Arteria.
Arteria mengaku duduk di kursi ekonomi dalam penerbangan tersebut, tepat di belakang kursi kelas bisnis. Arteria menyebut rombongannya kemudian dianggap menghalangi jalan.
"Kita kan sama-sama di ekonomi, pas di belakang bisnis. Entah kenapa kami dianggap menghambat jalan, (tapi) pintunya belum dibuka," kata Arteria.
Arteria menyebut wanita mengaku anak jenderal TNI itu ingin terlihat berbeda dan dia tidak masalah dengan hal itu. Arteria menekankan dirinya dan keluarga tidak menghalangi jalan, apalagi ibunya berusia 80 tahun.
"Dia ingin memperlihatkan dia agak berbeda. Tapi kita kan tidak mempermasalahkan. Dia bilang barang bawaan saya banyak, orang saya bertiga bawa koper dua, wajar kan?" kata Arteria.
"Orang tua saya 80 tahun, dia butuh penyangga tulang itu, memang harus kita bawa, ditenteng-tenteng begitu. Kalau kami kelebihan, itu ada otoritasnya," imbuh politikus PDIP itu.