Tewaskan Lima Orang, Penabrak Parade Natal di Wisconsin AS Hadapi Lima Tuduhan Pembunuhan Tingkat Pertama

JAKARTA - Pria yang dituduh sengaja mengemudikan mobilnya ke ke arah peserta parade Natal di Waukesha, Wisconson yang menyebabkan lima orang tewas dan puluhan luka-luka pada Hari Minggu lalu, Darrel Brooks, menghadapi lima tuduhan pembunuhan tingkat pertama usai ditangkap, kata Kepala Polisi Waukesha Daniel Thompson.

Selain lima orang yang tewas - berusia antara 52 hingga 81 tahun - 48 lainnya terluka, termasuk enam anak yang masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis pada Senin, kata pihak berwenang.

Di antara para korban adalah anggota kelompok parade yang menyebut diri mereka "Dancing Grannies," menurut sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook pada Hari Senin.

Thompson mengatakan, motif serangan itu masih menjadi misteri tetapi jelas tersangka telah bertindak dengan sengaja.

"Dia melaju menembus barikade dan petugas," jelas Thompson dalam sebuah pengarahan, menambahkan pihak berwenang telah mengesampingkan terorisme sebagai motif, mengutip Reuters 23 November.

Sementara, Sue Opper, jaksa wilayah Waukesha County, mengatakan tersangka diyakini bertindak sendiri. Sementara, FBI membantu polisi setempat dalam penyelidikan mereka.

Polisi tidak mengejar Brooks ketika dia membajak ke dalam pawai, tetapi seorang petugas melepaskan tembakan untuk mencoba menghentikan kendaraan sport, kata kepala polisi.

"Beberapa menit setelah insiden itu terjadi, saya merespons ke tempat kejadian. Dan apa yang saya lihat dari kekacauan dan tragedi adalah pahlawan, responden pertama di komunitas yang berkumpul dan bekerja sama untuk memilah korban," jelas Thompson

Brooks memiliki sejarah kriminal dan baru-baru ini dibebaskan dengan jaminan 1.000 dolar AS, jumlah yang disebut Kantor Kejaksaan Distrik Milwaukee "sangat rendah mengingat sifat dari dakwaan baru-baru ini" terhadapnya.

Brooks didakwa pada 5 November dengan menghalangi seorang petugas, baterai, membahayakan sembrono, perilaku tidak tertib dan pelompatan jaminan kejahatan.

Sekitar waktu tragedi Hari Minggu, polisi juga telah menerima pengaduan gangguan rumah tangga yang melibatkan Brooks dan pisau, tetapi tidak dapat menanggapi karena mereka sibuk dengan pawai, kata Thompson.

"Apakah ada keluhan awal terlibat pisau? Ya. Apakah kami tahu jika memang ada di sana? Kami tidak tahu," uajrnya.

Kepala polisi itu mengatakan para penyelidik tidak memiliki informasi yang menunjukkan Brooks, seorang penduduk Milwaukee, mengenal siapa pun dalam pawai itu.

Terpisah, Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya sedang memantau situasi di Waukesha 'dengan sangat cermat.

"Seluruh komunitas sedang berjuang, berjuang untuk mengatasi tindakan kekerasan yang mengerikan ini," ujar Presiden Biden kepada wartawan.

Untuk diketahui, polisi mengidentifikasi lima orang tewas sebagai Virginia Sorenson (79), LeAnna Owen (71), Tamara Durand (52), Jane Kulich (52) dan Wilhelm Hospel (81).

"Itu menakutkan. Saya melihat anak-anak yang tertabrak. Saya masih sangat terkejut," kenang warga Waukesha, Brian Hoffman, 33, yang hadir saat kendaraan itu menabrak peserta parade, ketika dia duduk di beranda dekat tempat kejadian pada Hari Senin.

Video insiden yang diposting di media sosial menunjukkan sebuah SUV merah berpacu di sepanjang rute parade Natal dan kemudian masuk ke prosesi, tampak menabrak lebih dari selusin orang sebelum para pengamat berlari dari trotoar untuk membantu.

Pejabat rumah sakit Anak Wisconsin mengatakan pada briefing mereka merawat 18 anak, termasuk enam yang tetap dalam kondisi kritis dan tiga dalam kondisi serius pada Hari Senin. Sisanya dalam kondisi tidak terlalu parah dan tidak perlu dirawat. Pihak rumah sakit tidak menyebutkan adanya korban jiwa.

Sebuah pesan yang diposting pada hari Senin oleh halaman Facebook Milwaukee Dancing Grannies memberi penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa sebagai "perekat (yang) menyatukan kita."

"Mereka yang meninggal adalah Nenek yang sangat bersemangat. Mata mereka berbinar (dengan) kegembiraan menjadi seorang Nenek. Hati kami berat pada saat yang paling sulit ini," bunyi pesan tersebut.