Haris Azhar: Daripada Sibuk Mempidanakan Mending Urus Papua Supaya Damai
JAKARTA - Direktur Lokataru Haris Azhar meminta pemerintah fokus menangani permasalahan yang terjadi di Papua daripada sibuk mempidanakan dirinya.
Pernyataan itu disampaikan Haris Azhar usai rampung menjalani klarifikasi kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Jadi daripada pidanain saya lebih baik penguasa di republik ini segera urus Papua supaya damai, supaya enggak ada korban," ujar Haris kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin, 22 November.
Haris Azhar menyatakan kondisi Papua saat ini sudah kembali memanas. Sehingga, pemerintah mesti turun tangan langsung untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
"Kalau saya dibilang orang suka belain Papua, saya mau menegaskan sekali lagi yang jadi korban banyak. Tentara sama polisi, ASN nya yang bekerja buat pemerintah juga jadi korban," kata Haris.
"Yang jadi tugas utamanya lihatlah situasi di lapangan, orang Papua nangis-nangis, jadi pengungsi, ini situasinya dilemanya seperti itu," sambungnya.
Baca juga:
Sementara terkait proses mediasi, Haris Azhar menyatakan ketidakhadirannya dalam proses mediasi beberapa waktu lalu terlalu dibesar-besarkan. Bila menengok ke belakang, pelapor atau Luhut disebut Haris Azhar juga tidak hadir beberapa kali.
"Saya nggak datang sekali megafonnya terlalu besar, tapi ketika orang lain nggak datang, dalam proses mediasi, 2 kali juga dia nggak datang kami santai-santai saja. Ini menurut saya, nggak usah berlebihan, nggak usah menganggap bahwa proses mediasi saya nggak datang, saya nggak datang tapi saya sudah kasih tahu ke polisi," tutur Haris.