Dow Jones dan Twitter Teliti Hubungan Popularitas di Media Sosial dan Pergerakan Harga Saham

JAKARTA –Dua indeks saham baru yang dibuat oleh Indeks S&P Dow Jones dan Twitter akan mengungkap misteri tentang pengaruh popularitas pada Kamis, 18 November. Mereka mengukur kinerja perusahaan paling ramai bagi investor dengan memperhatikan pengaruh media sosial.

Twitter telah lama memainkan peran sentral bagi investor dan pedagang untuk berbagi tips saham, mengikuti berita perusahaan terbaru dan mengikuti renungan terbaru dari CEO seperti Tesla, Elon Musk, yang baru-baru ini mensurvei 64 juta sahamnya kepada pengikut tentang apakah dia harus menjual 10% saham Tesla-nya.

Indeks Sentimen Twitter S&P 500 akan mengukur kinerja 200 perusahaan teratas dalam S&P 500 yang memiliki "skor sentimen tertinggi", berdasarkan bagaimana pengguna jejaring sosial mendiskusikan saham, kata Indeks S&P Dow Jones.

Perusahaan-perusahaan dalam indeks akan ditimbang berdasarkan kapitalisasi pasar. Indeks kedua akan mengukur kinerja 50 perusahaan teratas dengan bobot yang sama.

Indeks baru muncul ketika tweet tentang keuangan meningkat di situs media sosial yang berbasis di San Francisco, terutama dengan pertumbuhan cryptocurrency. Percakapan terkait keuangan naik lebih dari 26% pada tahun 2020 dari tahun sebelumnya, kata Twitter.

S&P DJI mengatakan akan mengukur sentimen Twitter dari perusahaan S&P 500 setiap hari dengan menganalisis tweet yang mengandung "cashtag", fitur ticker saham yang bekerja mirip dengan tagar, dan menilai apakah tweet tersebut lebih positif atau negatif. Kedua indeks akan diseimbangkan kembali setiap bulan.

Amazon.com Inc, JPMorgan Chase & Co dan Meta Platforms Inc, nama baru untuk Facebook, akan menjadi salah satu perusahaan dalam Indeks Sentimen Twitter, kata S&P DJI, meskipun menolak untuk memberikan daftar lengkap.