Inilah Identitas dan Peran Tiga Terduga Teroris yang Ditangkap di Pondok Melati Bekasi
JAKART - Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 16 November. Tiga terduga teroris ini terafiliasi dengan jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Polri merinci tiga peran orang tersebut. Pertama, Farid Okbah (FAO) berperan sebagai dewan syuro atau sesepuh di JI dan dewan syariah di Amil Zakat Baitul Mal Abdurrahman bin Auf (LAZ BM ABA).
Dia juga diketahui memberikan uang tunai untuk perisai nusantara esa yang merupakan sayap dari JI. Bahkan, Farid disebut sempat berkomunikasi dengan terduga teroris Arif Siswanto yang ditangkap sebelumnya.
"Dia ikut memberikan solusi kepada saudara AS (Arif Siswanto) yang telah ditangkap terkait dengan pengamanan anggota JI pasca penangkapan saudara PW (Parawijayanto) dengan membuat wadah baru. Adapun partai yang dibentuk oleh FAO adalah partai dakwah rakyat indonesia atau PDRI," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa, 16 November.
Kemudian, Ahmad Zain An-Najah yang ditangkap di Pondok Melati Bekasi, disebut berperan sebagai dewan suryo JI dan dewan LAZ BM ABA.
Dan yang ketiga, Anung Al-Hamat yang dikabarkan bekerja sebagai dosen ditangkap di Jalan Raya Legok, Blok Masjid, Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi juga punya peran hampir serupa. Dia aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan JI.
"Yang bersangkutan anggota pengawas perisai nusantara esa tahun 2017. Kemudian pengurus atas sebagai pengawas kelompok JI," tandas Ramadhan.
Baca juga:
- 'Kalau OTT Dikasih Tahu, ya Lari', Jawaban Ganjar Setelah Dapat Klarifikasi dari Bupati Banyumas
- Ketua KPK Minta Kepala Daerah Termasuk Bupati Banyumas Tak Risih dengan Kerja Pemberantasan Korupsi
- Pesan KPK ke Kepala Daerah: Kenapa Takut OTT Kalau Tak Langgar Aturan
- Minta KPK Panggil Dulu Sebelum OTT, Bupati Banyumas Achmad Husein: Yang Saya Sampaikan Out of The Box
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 menangkap tiga terduga teroris. Mereka Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah, dan Anung Al-Hamat.
Mereka ditangkap dihari yang sama atau pada Selasa, 16 November. Namun, di lokasi berbeda tapi di sekitaran Bekasi, Jawa Barat.