Keracunan Makanan Ulang Tahun, Polisi Belum Terima Laporan dari Korban

JAKARTA - Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Rinaldo Aser mengatakan, pihaknya belum mendapatkan adanya laporan dari pihak orangtua korban yang mengalami mual dan muntah akibat menyantap makanan di acara ulang tahun.

"Laporan polisinya engga ada, silahkan aja kalo nanti ada (korban) yang melapor (ke Polsek Penjaringan). Belum ada yang melapor ya sejauh ini" ujarnya saat dihubungi VOI, Senin 15 November.

Meski belum menerima adanya laporan, Polsek Penjaringan sudah melakukan penyelidikan terkait informasi adanya warga yang diduga keracunan makanan.

"Sudah kita periksa yang punya hajatan, yang bikin makanan dan orangtua anak-anak yang alami mual-mual serta muntah-muntah. Sudah kita periksa," ujarnya.

Penyelidikan yang dilakukan unit Reskrim Polsek Penjaringan, disebutkan Kapolsek sebagai upaya jemput bola dari permasalahan yang ada.

"Ini murni kita yang jemput bola tadi malam, begitu kita dapat informasi ada anak-anak yang mengalami mual mual dan muntah-muntah setelah makan makanan dari acara ulang tahun. Dari korban tidak ada yang membuat laporan," ujarnya.

Meski sudah dilakukan pemeriksaan terhadap pihak terkait, polisi belum bisa menetapkan tersangka dari peristiwa dugaan keracunan makanan itu.

"Belum ada yang melapor ya sejauh ini, baru kita aja yang melakukan penyelidikan atas dasar kita sendiri. Bukan berdasarkan laporan. Saat ini masih penyelidikan. Silahkan aja kalau ada yang mau melapor," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 16 orang anak di RT 19/17 Blok D, Kelurahan Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara menjalani perawatan di klinik dan rumah sakit lainnya diduga keracunan usai menyantap makanan acara ulang tahun salah satu warga.

Tarso, Ketua RT 19 mengatakan, berdasarkan catatannya, saat ini ada 16 bocah yang masih dirawat di klinik dan rumah sakit setelah menyantap hidangan dari warga yang anaknya berulang tahun ke-4 pada Minggu 14 November, kemarin.

"Totalnya 16 orang. Khusus anak kecil ada yang 3 tahun, 5 tahun, termasuk ibu-ibunya juga, ada yang udah punya anak dua, kena juga," kata Tarso kepada wartawan.

Dari 16 yang masih menjalani perawatan, sambungnya, 5 orang diantaranya di rawat di RS Duta Indah dan 11 lainnya di Klinik Marlina.