Ilmuwan Percaya 80 Persen dari Alam Semesta Terbentuk dari Materi Gelap
JAKARTA – Dark matter atau materi gelap tidak bisa diamati secara langsung oleh para peneliti sebab ia tidak memancarkan energi maupun cahaya. Namun, para ilmuwan meyakini sekitar 80 persen alam semesta terbentuk dari materi gelap sebagaimana dilansir dari Sputniknews.
Para ilmuwan dari Universitas Oslo di Norwegia menyarankan mekanisme baru tentang bagaimana materi gelap direproduksi di alam semesta, meluncurkan teori bahwa partikelnya dapat berinteraksi dengan partikel biasa dan mengubahnya menjadi materi gelap, menurut Physical Review Letters.
Ada dua model untuk produksi materi gelap di alam semesta. Menurut model yang disebut freeze-out, sejumlah besar materi gelap awal berada dalam keseimbangan dengan plasma partikel model standar di alam semesta awal, tetapi kemudian, saat Semesta mengembang dan mendingin, partikel materi gelap dihancurkan lebih cepat. daripada mereka diciptakan. Model pembekuan mengatakan bahwa Alam Semesta dimulai dengan sedikit atau tanpa materi gelap sama sekali, dan kemudian partikel model standar melahirkan materi gelap.
Baca juga:
Torsten Bringmann dan rekan-rekannya dari Universitas Oslo telah menemukan model lain. Menurut teori baru, sejumlah kecil materi gelap awal di alam semesta awal dapat berinteraksi dengan partikel model standar dengan cara yang "mengkontaminasi" partikel dan dapat mengubahnya menjadi materi gelap.
Partikel materi gelap yang baru ditransformasi kemudian dapat melakukan hal yang sama pada partikel model standar lainnya, memungkinkan materi gelap tumbuh secara eksponensial, dengan penyebarannya lebih cepat daripada model pembekuan. Kemudian, menurut hipotesis, proses ini secara alami akan melambat dan berhenti saat Semesta mengembang, yang mengarah ke jumlah materi gelap yang diamati hari ini.
Dari hasil temuan ini menunjukkan bahwa ada konsekuensi untuk spektrum daya CMB dan sifat alam semesta masa kini lainnya. Di sisi lain, para ilmuwan menilai supaya mekanisme potensial didukung atau dikesampingkan, masih diperlukan pengamatan lebih mendalam lagi mengenai materi gelap ini.