Suara Ivanka Trump di Belakang Potus 45 yang Dimakzulkan

JAKARTA - Ivanka Trump turut mengomentari pemakzulan ayahnya, Donald Trump dari kursi Presiden Amerika Serikat (AS). Ivanka yang juga menjabat penasihat presiden menyebut pemakzulan yang ditujukan pada Trump justru membuat presiden berambut kuning itu semakin bersemangat melakukan perlawanan.

Menurut Ivanka, pihaknya tengah mempersiapkan strategi untuk menghadapi persidangan di hadapan Senat AS. Ivanka yakin posisi ayahnya di Gedung Putih aman. Selain karena Senat didominasi oleh Partai Republik, Ivanka melihat dukungan pada pemakzulan Trump mulai menurun di tengah masyarakat AS.

"(Donald Trump) Marah karena buang-buang waktu. Namun, ia masih semangat. Dan hal tersebut membuat dirimu fokus pada hal yang benar dan yang menjadi prioritas," kata Ivanka dalam sebuah wawancara, dilansir IB Times, Jumat, 20 Desember.

Persidangan dengan Senat sendiri akan dihadapi Trump pada 2020 mendatang. Pihak Trump berharap persidangan dapat dilakukan pada bulan Januari, bertepatan dengan selesainya liburan para anggota kongres. Keinginan pihak Trump berlawanan dengan harapan Ketua DPR AS Nancy Pelosi lantaran DPR belum mengirimkan pasal-pasal pemakzulan.

Tidak diketahui kapan Pelosi akan mengirimkan pasal-pasal tersebut. Laporan-laporan media mengatakan sejumlah anggota Partai Demokrat ingin Pelosi menggunakan pasal-pasal tersebut sebagai acuan untuk memenangi konsesi dari Senat.

Saat diwawancarai CBS pada Kamis atau satu hari setelah Trump dimakzulkan, Ivanka menyebut pemakzulan tersebut sebagai bagian dari politik partisan Partai Demokrat. "Belum pernah terjadi sebelumnya bahwa dukungan untuk pemakzulan menurun dari waktu ke waktu karena lebih banyak informasi diberikan kepada orang-orang Amerika," tutur Ivanka.

"(Dukungan pmakzulan) Menurun, tidak meningkat. Jadi semua waktu yang dihabiskan, dengan semua saksi yang tidak memiliki kejadian secara langsung, dengan semua orang yang telah melakukan aksi di depan orang-orang Amerika, dukungan untuk tindakan ini telah menurun. Jadi, Anda tahu, saya pikir dia (Donald Trump) melihat semua apa adanya, yang sebenarnya hanyalah politik partisan yang mentah," tukas Ivanka.

Pemakzulan Trump sendiri terjadi pada Rabu, 18 Desember lalu. Trump jadi presiden Amerika Serikat ketiga yang dimakzulkan.