PAN: Pergantian Panglima Harus Dijadikan Momentum Penguatan TNI yang Modern
JAKARTA - Komisi I DPR belum menggelar fit and proper test calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada hari ini. Komisi yang membidangi pertahanan itu baru akan mengadakan rapat internal untuk membahas mekanismenya pada siang ini pukul 14.00 WIB.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia, berharap proses pergantian panglima jadi momentum estafet kepemimpinan untuk membangun TNI yang profesional dan modern.
Menurutnya, ada beberapa pekerjaan rumah bagi Panglima TNI baru yang perlu ditata dengan baik di masa depan. Karena itu, penguatan TNI melalui alutsista yang modern dan berteknologi tinggi perlu menjadi perhatian panglima TNI ke depan.
"Pembangunan postur pertahanan yang kuat dan modern dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis yang berkembang perlu menjadi perhatian serius dalam pembangunan TNI ke depan," ujar Farah kepada wartawan, Kamis, 4 November.
Selain itu, lanjut Farah, Panglima TNI baru perlu memikirkan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI. "Saya menilai peran tugas perbantuan TNI terhadap pemerintah dalam mengatasi COVID-19 juga menjadi agenda yang perlu diperhatikan di masa depannya,” kata politisi PAN ini.
Baca juga:
- Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali Sudah Bisa Gunakan Tes Antigen
- Bansos Dikorupsi, Tes COVID-19 Dikapitalisasi: Apes Rakyat di Tangan Pejabat
- Teriak Minta Jokowi Mundur Usai Menterinya Diduga Bisnis PCR, Ferdinand ke Partai Ummat: Lolos Verifikasi Dulu!
- Luhut Disebut Ikut Menikmati Cuan Bisnis Tes PCR, Jubir: Beliau Justru Selalu Suarakan Harga Diturunkan
Kendati demikian, Farah mengingatkan, tugas perbantuan tersebut tidak boleh melalaikan tugas TNI dari tugas utamanya yaitu sebagai alat pertahanan negara.
“Panglima TNI yang baru penting memastikan agenda transformasi TNI menjadi tentara yang profesional dan modern tetap berjalan meskipun di tengah tantangan Pandemi COVID-19,” kata Farah.