Bagikan:

JAKARTA - Nama Britney Spears kembali bergaung, namun bukan karena karyanya. Kini kondisinya jauh berbeda dari masa kejayaannya sebagai The Princess of Pop. Tagar #SaveBritney dan #FreeBritney pun ramai dibicarakan berulang kali di media sosial.

Kisah ini berawal sejak Januari 2008, Britney Spears resmi berada di bawah konservatori atas perintah pengadilan setelah dugaan gangguan mentalnya mulai terjadi di depan umum. Menurut perjanjian yang disetujui pengadilan, ayah Britney memiliki kendali atas aset keuangan dan keputusan mengenai kehidupan pribadi Britney. Ayahnya bernama Jamie Spears juga diminta menyerahkan seluruh transaksi keuangan yang dilakukannya.

Pada kasus Britney, penggemar melihat hal ini kurang sesuai dengan apa yang terjadi. Dua bulan setelah pengadilan penetapan konservatori, Britney masih tampil dalam sebuah serial Amerika Serikat berjudul "How I Met Your Mother". Kemudian pada bulan September 2008, Britney masih memenangkan penghargaan dalam ajang Video Music Awards 2008. Bahkan bulan Oktober tahun itu pun, dia masih mengeluarkan single baru berjudul “Womanizer” dan menjadi momen comeback yang besar. Business Insider juga melaporkan pada 2018, kekayaan bersih Britney sebanyak 59 juta US Dollar dan menghabiskan 1,1 juta US Dollar untuk biaya legal dan konservator tahun itu.

Meski kondisi mental Britney terlihat membaik di depan publik, konservatori atas dirinya malah dipermanenkan. Padahal beredar kabar bahwa dia tak nyaman dengan keadaan yang dihadapinya. Dia pun tak memiliki kekuatan untuk memilih pengacaranya sendiri. Sejak saat itu, Britney mulai bersuara untuk mengutarakan bahwa dia merasa hidupnya terlalu dikekang.

Gerakan #FreeBritney adalah upaya para penggemarnya untuk "kebebasan" Britney Spears. Menurut laporan New York Times, gerakan ini sebetulnya sudah ada sejak tahun 2009 dan digawangi oleh mereka yang tidak setuju dengan konservatori Britney yang kebanyakan tergabung dalam breatheheavy.com.

Dalam beberapa unggahan Instagram-nya, Britney juga sering kali memberi tanda bahwa dia ingin bebas dari konservatori ini.

Hal ini diperkuat dengan seringnya Britney mengunggah video dirinya ke media sosial selama masa pandemi, yang dipercaya para penggemar sebagai sebuah kode. Pada salah satu unggahan video Britney, salah seorang penggemar bernama Alex Park mengomentari dengan mengatakan “bila kamu butuh bantuan, gunakan baju kuning di videomu selanjutnya” dan Britney menggunakan baju kuning di video selanjutnya. Meski Britney tak menyinggung sedikit pun soal #FreeBritney atau #SaveBritney, para penggemar mengasumsikan ini adalah respon dari komentar itu.

Siniar VOI kali ini akan menceritakan kisah kemunculan tagar #FreeBritney sebagai upaya para penggemar untuk kebebasan Britney Spears. Silakan tekan tombol dengarkan dan kami akan bercerita untuk Anda.