JAKARTA - Di hari kedua Lebaran ini, ada 240 pasien positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh. Sehingga, total pasien yang sembuh setelah terjangkit virus mencapai 5.642 orang.
Meski begitu, penambahan pasien positif juga masih terjadi. Tercatat, per hari ini ada 479 orang yang dinyatakan positif COVID-19 sehingga totalnya mencapai 22.750 orang.
"Dari hasil pemeriksaan, pada hari ini kasus terkonfirmasi COVID-19 meningkat 479 orang sehingga menjadi 22.750 orang. Kasus sembuh 240 orang menjadi 5.642 orang dan kasus meninggal bertambah 19 orang sehingga menjadi 1.391 orang," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube BNPB, Senin, 25 Mei.
Dia juga menjelaskan, saat ini sebanyak 256.946 spesimen telah diperiksa dengan metode realtime PCR maupun Tes Molekuler Cepat (TCM).
Yurianto juga menjelaskan dari 34 provinsi di Indonesia, ada 405 kabupaten dan kota yang terdampak virus ini. "Inilah yang menjadi beban kita. Penambahan kasus masih terus terjadi," ungkapnya.
Sedangkan untuk jumlah orang dalam pengawasan (ODP) saat ini jumlahnya mencapai 49.361 orang yang masih dipantau. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya mencapai 12.342 orang.
"Kembali kita ingatkan, mari kita ubah paradigma kita. Kita garus tetap mulai produktif namun nyaman dari COVID-19," tegas dia.
BACA JUGA:
Waspadai penularan pada anak
Yurianto juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati ketika akan berpergian keluar rumah. Menurut dia, sebelum keluar rumah, baiknya masyarakat menimbang terlebih dulu apakah kegiatannya akan membawa banyak manfaat.
"Jika justru dirasakan akan menimbulkan permasalahan sebaiknya tidak keluar rumah," kata dia.
Penggunaan masker, sambung Yurianto, perlu terus menjadi perhatian bagi masyarakat. Mengingat masker melindungi masyarakat dari droplet atau percikan cairan tubuh yang mungkin membawa virus corona.
Apalagi, saat ini begitu banyak masyarakat yang ternyata terjangkit COVID-19 namun tidak menunjukkan gejala apapun atau biasa disebut dengan orang tanpa gejala (OTG).
Yurianto juga berpesan, setelah masyarakat berpergian keluar rumah maka sebagai upaya pencegahan kepada orang yang lebih rentan maka sebelum melakukan kontak dengan keluarga bisa terlebih dulu membersihkan tubuh seperti mandi dan ganti baju. Sebab, dia mencatat adanya kelompok masyarakat yang terus berada di rumah namun terjangkit COVID-19 termasuk anak-anak.
"Kita melihat banyak sekali kasus yang tertular oleh orang dewasa yang mobilitasnya tinggi padahal dia tidak pernah keluar rumah. Misalnya, pada anak," tegas dia.