JAKARTA - Dalam wawancara dengan Kemal Pahlevi di Hammersonic Festival 2023 yang tayang di kanal YouTube pribadinya beberapa waktu lalu, Ravel Junardy mengungkapkan, ia sempat ingin membatalkan festival tersebut karena dilanda pandmei COVID-19 pada 2021 lalu.
"Jadi gini, pada saat festival Hammersonic itu batal karena COVID-19, tiket yang terjual itu baru sekitar 8 ribu. Tapi uang yang sudah gua keluarkan itu dua kali lipat dari harga tiket yang masuk. Khususnya buat Slipknot," jelas Ravel selaku promotor Hammersonic Festival 2023.
"Sejujurnya, tadinya gua ingin batalkan festival ini. Karena waktu itu dolarnya 16 ribu. Gua bayar Slipknot dengan dolar 13 ribu saja. Jadi kalau dihitung-hitung, misal kita berbicara 1 juta setengah dolar buat bayar dia lah ya, dikalikan selisihnya 5 ribu, gua sudah untung 7 miliar tanpa ada festivalnya. Jadi festivalnya batal, gua untung 7 miliar," imbuhnya.
Namun, karena rasa sayang Ravel terhadap festival ini, alhasil ia tetap mempertahankan acara ini agar tetap digelar.
"Tapi karena gua sayang dengan festival ini, jadi ya sudahlah uang gua di sana dibiarkan saja," lanjutnya.
BACA JUGA:
"Dan ini beneran, gua di saat itu benar-benar bimbang. Ini gua makan aja semuanya apa lanjut lagi. Terbukti pada saat Singapura narik uangnya, Filipina narik uangnya, dan mereka enggak balik lagi. Mungkin kalau pada saat itu gua narik uangnya juga, hari ini enggak akan terjadi," imbuhnya.
Dengan serangkaian kendala yang dialami Ravel, ia menyarankan dua hal yang harus dimiliki untuk menjadi promotor acara musik.
"Pertama, kalau kita mau menjadi promotor festival musik harus siap dicaci maki dulu. Gua dicaci maki kira-kira 2 tahunan lah. Kedua, ya harus siap mental," pungkasnya.