JAKARTA - Eko Firstson YS alias EFY, tersangka kasus penipuan hasil rapid test di Bandara Soekarno-Hatta ditangkap. Dia ditangkap saat bersama anak dan wanita diduga istrinya.
"Pada saat penangkapan dia (tersangka) bersama wanita dan anak. Yang diduga istri yang masih kita dalami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat, 25 September
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tersangka melarikan diri karena merasa ketakutan setelah tindakannya viral di media sosial. Selain itu, tersangka menuju Sumatera Utara dengan menggunakan kendaraaan umum.
"Yang bersangkutan sementara dalam perjalanan menuju Polres Bandara Soekarno-Hatta," kata dia.
Tersangka ditangkap di kawasan Balige, Toba Samosir. Namun, Alex belum mau menyampaikan secara gamblang soal penangkapan. Sebab, tersangka sedang menjalani pemeriksaan intensif.
BACA JUGA:
Kasus penipuan dan pelecehan seksual ini pertama kali muncul setelah dibagikan melalui utas akun Twitter @listongs. Bermula ketika hendak rapid test, korban mengaku bertemu petugas berinisial EFY di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu, 13 September. Korban saat itu hendak terbang ke Nias, Sumatera Utara.
Dalam utasnya, @listongs menyebut EFY menawarkan kemudahan untuk pengurusan rapid test. EFY disebut korban juga mengaku bisa mengganti data hasil rapid test meski @listongs yakin hasil rapid test yang dijalani akan nonreaktif.
Akhirnya korban menerima surat hasil rapid test dan langsung menuju counter check-in di Bandara Soekarno-Hatta. Namun petugas rapid test menurut korban terus mengikutinya hingga mengajaknya berbincang di tempat yang sepi.
Di situ, petugas EFY menurut @listongs meminta uang tambahan di luar biaya resmi rapid test. Korban menanyakan nominal yang dimaksud petugas. Namun saat korban menyebut angka Rp1 juta, petugas itu meminta tambahan.
Hingga akhirnya @listongs memberikan uang Rp1,4 juta. @listongs menyertakan bukti transfer dalam utasnya.
Namun setelah itu, petugas menurut @listongs melakukan pelecehan seksual. Dia mencoba mencium korban serta meraba payudara korban. Korban syok berat dengan perlakuan pelecehan yang diterima.