JAKARTA - New World Resonansi menjadi karya baru Element di tahun 2020. Setelah berkumpul kembali di bawah nama Element Reunion, mereka memutuskan untuk kembali menggunakan Element pada tahun 2020.

New World Resonansi menggunakan materi album Resonansi yang dirilis pada 2006. Album ini diisi oleh anggota Element yang dulu; Ferdi Tahier, Arya Dei, Fajar Maringka, Didi Riyadi, Lucky Widja, dan Adhitya Pratama.

Tentunya sesuatu yang segar ditawarkan Element sebagai band yang dikenal dengan lagu cintanya circa 2000-an. Dengan embel Romantic Version, mereka menggubah album Resonansi menjadi sesuatu yang terdengar puitis daripada versi aslinya.

“Kami mengambil kesempatan ini untuk tetap berkarya dan pilihan album ini (Resonansi) pun kami tempuh untuk dapat berkesempatan berkumpul setiap weekend sebagai pengganti jadwal manggung kami yang telah hilang,” ujar Ferdy Tahier, vokalis sekaligus program director album ini.

Perombakan vokalis juga menjadi faktor mengapa New World Resonansi dibuat. Saat Resonansi dirilis 2006, Lucky Widja sebagai vokalis mengundurkan diri.

Baru merilis versi barunya, Element sudah memikirkan album berikutnya yang akan dirilis ulang. Fajar Maringka menuturkan keinginannya untuk menggubah Hanyalah Cinta.

“Karena di situ kan enggak ada suara Ferdy (Tahier), karena vokalis kita pertama adalah Alm. Ronny Setiawan, jadi benar-benar semua dapat bagian masing-masing,” katanya dalam pers rilis yang VOI terima.

Bukan sekadar rilis ulang, Element menganggap New World Resonansi sebagai titik pendewasaan mereka dalam memandang musik mereka. Sehingga ada harapan jika mereka ingin menampilkan gaya baru dalam bermusik. Mereka berharap dengan dirilisnya album baru Element di tengah pandemi, penggemar bisa menikmati karya baru mereka dengan leluasa.

Saat ini, album New World Resonansi bisa didengarkan secara digital. Element juga memiliki rencana untuk merilisnya dalam bentuk fisik. Dengarkan album New World Resonansi di bawah ini:


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)