YOGYAKARTA – Pernahkah Anda tiba-tiba mengalami napas terasa berat dan pendek? Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai macam faktor, mulai dari aktivitas fisik, kecemasan hingga masalah kesehatan. Simak penyebab napas terasa berat dan pendek dalam artikel berikut ini.
Napas berat atau napas pendek biasanya terjadi setelah melakukan kegiatan fisik seperti olahraga atau naik tangga. Kondisi ini normal dan tidak perlu diwaspadai.
Akan tetapi, napas pendek yang terjadi tanpa disertai aktivitas fisik, bisa menandakan adanya masalah kesehatan.
Napas pendek atau berat salah sebuah kondisi di mana proses bernapas terasa sesak atau bahkan menyakitkan. Dalam medis, kondisi ini disebut sebagai dyspnea.
Umumnya, kondisi tersebut hanya berlangsung sementara setelah kegiatan fisik tertentu. Namun jika gejala napas berat dan pendek terjadi berulang kali dalam waktu yang lama, hal ini perlu diwaspadai.
Mengetahui penyebab napas berat dan pendek bisa membantu mengenali lebih dini kondisi kesehatan tertentu.
Penyebab Napas Berat dan Pendek
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan napas berat dan pendek.
- Asma
Dikutip dari Healthline, asma merupakan penyakit yang disebabkan oleh peradangan di paru-paru. Gejala utama asma yakni sesak napas atau napas berat. Selain itu, asma juga dapat disertai dengan gejala-gejala lain seperti mengi, batuk, dan dada sesak.
- Alergi
Alergi juga bisa memicu terjadinya napas pendek atau berat. Beberapa jenis alergi yang dapat menyebabkan napas berat yakni alergi bulu binatang, alergi serbuk sari, hingga alergi debu.
Pada alergi yang berat dan terjadi secara tiba-tiba (anafilaksis), penderitanya juga bisa mengalami napas berat dan pendek.
Biasanya, napas pendek akibat alergi akan dibarengi dengan gejala:
- Mata berair
- Hidung berair dan tersumbat
- Bersin
- Mual
- Gatal-gatak dan ruam
- Mual dan diare
- Penyakit paru obstruktif kronik
Menyadur laman AI-Care, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan peradangan pada paru yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama atau kronik.
PPOK menyebabkan terjadinya sumbatan aliran udara dari paru, sehingga penderitanya sulit bernapas. Beberapa kondisi yang termasuk sebagai PPOK yakni bronchitis kronis, emfisema, dan asma.
Napas pendek atau berat akibat PPOK umumnya disertai dengan gehala batuk kronis, kelelahan, peningkatan produksi lendir, hingga mengi.
BACA JUGA:
PPOK merupakan sebuah penyakit yang bersifat progresif atau dapat menjadi semakin memburuk seiring berjalannya waktu dan menyebabkan munculnya gejala yang persisten.
- Kecemasan
Selain dipicu oleh kondisi medis, napas berat dan pendek juga dapat disebabkan oleh faktor psikologis. Salah satu masalah psikologis yang dapat menyebabkan napas berat adalah kecemasan.
Mayo Clinic, gangguan kecemasan dapat ditandai dengan adanya rasa gugup yang sulit dikendalikan, selalu merasa dalam bahaya, meningkatnya detak jantung, meningkatnya frekuensi napas, keringat berlebih, gemetaran, sulit berkontsentrasi, hingga memiliki gangguan tidur.
- Flu dan masalah sinus
Penyebab napas berat atau pendek yang lainnya adalah flu dan masalah sinus. Kondisi ini bisa membuat hidung tersumbat dan sulit menarik oksigen ke saluran pernapasan. Kondisi ini kemudian memicu napas berat dan pendek.
Demikian informasi tentang penyebab napas berat dan pendek. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)