Mengapa Sarapan Penting untuk Tumbuh Kembang Anak? Ini Jawabannya
JAKARTA - Sarapan di pagi hari tidak hanya sebagai sumber energi, tetapi juga dapat menunjang aktivitas anak sepanjang hari. Oleh karena itu, setiap orang tua dianjurkan untuk membiasakan anak sarapan pagi.
Sarapan juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan bisa mendukung prestasinya di sekolah. Bahkan, menurut studi, anak yang rutin sarapan memiliki risiko lebih rendah mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dibandingkan dengan anak yang tidak melakukannya.
Anak yang rajin sarapan pagi cenderung lebih fokus dan bisa berkonsentrasi serta memiliki daya ingat yang baik ketimbang anak yang tidak sarapan.Energi dan nutrisi yang berasal dari menu sarapan anak membuatnya memiliki rentang perhatian yang lebih lama.
Sarapan yang bergizi seimbang memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang maupun mendukung aktivitas belajar mereka sehari-hari. Faktanya, data dari Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 mendapati bahwa 66,8 persen anak sarapan dengan kualitas gizi rendah atau belum terpenuhi kebutuhan gizinya terutama asupan vitamin dan mineral.
Masih rendahnya angka kecukupan gizi yang didapatkan oleh anak-anak di Indonesia dari sarapannya mendorong produk susu berbuat sesuatu. Melalui Kampanye Sarapan Keliling, bertujuan untuk mengajak seluruh keluarga Indonesia agar senantiasa menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat dengan sarapan rutin lengkap dengan susu di pagi hari sebagai bagian dari pola gizi seimbang, serta aktif bergerak setiap hari.
Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, mengatakan Frisian Flag Indonesia selalu berkomitmen untuk memberikan manfaat kepada masyarakat melalui peningkatan nutrisi dan gaya hidup sehat, salah satunya melalui penyediaan produk susu yang berkualitas dalam menu sarapan anak.
“Kolaborasi antara FFI dan FOI Connection melalui Gerakan Sarapan Keliling dan kampanye #JagaDiriKiniDanNanti adalah upaya kami untuk memperkuat komitmen menyediakan gizi lebih baik, terutama untuk sarapan anak yang lengkap dengan asupan nutrisi dari susu. Kami meyakini susu mengandung banyak kebaikan, dan sebagai salah satu protein hewani terbaik, susu mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh. Untuk itu, dalam peluncuran Gerakan Sarapan Keliling dan kampanye #JagaDiriKiniDanNanti, kami ingin mengajak masyarakat mulai terbiasa menyediakan sarapan anak dengan gizi seimbang dan menandai kebangkitan kita bersama untuk membangun Indonesia yang sehat, sejahtera dan selaras,” ucap Andrew F. Saputro dalam rilis yang diterima VOI, Senin, 31 Oktober.
Aksi 1000 Ibu Gerakan Sarapan Keliling adalah Gerakan lebih dari 6000 perempuan yang diinisiasi oleh FOI sejak 2020 untuk mendukung pertumbuhan anak unggul melalui pangan dan pendidikan. Kegiatan ini diadakan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia 2022 yang memiliki tema Leave No One Behind, yaitu upaya memerangi kelaparan dan mendekatkan akses pangan yang baik bagi anak-anak di masa depan.
另请阅读:
Tahun ini kegiatan Gerakan Sarapan Keliling kolaborasi antara FFI dan FOI Connection berisi kegiatan makan sehat dari kreasi olahan pangan lokal seperti singkong thailand, bolu talas, serta puding pisang, dan minum susu bersama di sekolah. Pangan lokal adalah sumber keragaman pangan untuk pencapaian ketahanan pangan dan gizi keluarga. Sebagai hasil kreativitas budaya dan kearifan lokal, makanan ini dapat meningkatkan ketersediaan beragam makanan bergizi sehingga dapat mengurangi angka kelaparan.
Selain itu, Gerakan Sarapan Keliling akan menggelar kegiatan edukasi pangan lokal kepada anak-anak. Pengenalan pentingnya pangan lokal sejak dini akan membangun kesadaan anak akan pemanfaatan pangan lokal dan dapat berperan aktif menjadi pelopor konsumsi pangan lokal untuk kecukupan nutrisi mereka.
“Sarapan Keliling adalah kampanye pentingnya sarapan bagi anak-anak usia dini yang digerakkan oleh kaum ibu. Dari survei kami pada 2020 di 14 kota dan kabupaten, 27% anak-anak berangkat ke sekolah dengan perut kosong, bahkan angkanya mencapai 40-50% di daerah padat penduduk. Makanan tambahan yang kita bagikan secara teratur terbukti meningkatkan kehadiran anak-anak itu untuk datang ke sekolah serta menumbuhkan minat belajar yang lebih tinggi. Dampak berikutnya, muncul gotong royong dalam masyarakat untuk memastikan anak-anak ini mempunyai akses yang baik terhadap pangan, sehingga menekan angka kelaparan da gizi kurang pada usia balita. Kami mendorong keluarga di Indonesia untuk memberikan sarapan dengan pangan lokal bernutrisi lengkap bagi anak,” ucap Founder Foodbank of Indonesia, M. Hendro Utomo.