Bagikan:

JAKARTA  - Badan sepak bola dunia FIFA pada Jumat 15 Oktober menyatakan bahwa mereka akan memperluas portofolio game dan e-sports untuk memastikan bahwa hak pengendalian tidak berada di tangan satu pihak saja.

Pernyataan ini muncul setelah sebuah laporan dari The New York Times awal pekan ini yang mengatakan penerbit videogame Electronic Arts sedang berjuang untuk memperbarui kontrak yang akan membiarkan EA menggunakan nama FIFA untuk waralaba sepak bola terlarisnya.

“Masa depan game dan eSports untuk pemangku kepentingan sepak bola harus melibatkan lebih dari satu pihak yang mengendalikan dan mengeksploitasi semua hak,” kata FIFA, seraya menambahkan bahwa perusahaan teknologi dan seluler sekarang secara aktif bersaing untuk dikaitkan dengan FIFA, platformnya, dan turnamen global.

Penerbit game "FIFA" EA mengatakan pekan lalu bahwa mereka sedang meninjau perjanjian hak penamaan dengan FIFA, yang terpisah dari semua kemitraan dan lisensi resmi lainnya yang dimiliki EA di arena sepak bola.

Kontrak EA akan berakhir tahun depan setelah Piala Dunia 2022 di Qatar, sementara FIFA terus mencari peningkatan pendapatan, dan EA mendorong untuk memperluas merek FIFA ke area baru, seperti NFT dan sorotan permainan nyata.