Rekomendasi Aplikasi <i>Backup</i> Data untuk Sistem Operasi Linux
Aplikasi back-up data linux (Unnur)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dalam dunia digital, salah satu aktivitas yang paling penting adalah mencadangkan data. Aktivitas ini jadi makin penting bagi Anda yang sehari-harinya bekerja dengan data yang bersifat sensitif dan penting.

Data sendiri begitu rentan dengan kerusakan. Entah akibat file yang rusak, kerusakan penyimpanan, hingga peretasan atau human error.

Contohnya, Anda seseorang yang bekerja di sebuah instansi pemerintahan. Sebagian besar dokumen disimpan pada perangkat eksternal hard disk yang sudah berusia 5 tahun.

Agar setiap data yang Anda miliki lebih aman, sebaiknya simpan salinannya pada platform lain. Misal pada layanan penyimpanan berbasis komputasi awan (cloud) atau eksternal hard disk lainnya.

Sehingga, ketika ada kerusakan file atau serangan digital, Anda pun bisa merasa sedikit tenang. Sebab, file-file penting yang terpengaruh sudah memiliki salinan.

Kini, back-up data bukan lagi persoalan rumit. Sudah banyak layanan yang bisa Anda manfaatkan. Untuk Anda yang perangkatnya menjalankan sistem operasi Linux, tim VOI sudah merangkumkan beberapa rekomendasi aplikasi back-up data terbaik untuk Linux.

Bacula

Bacula merupakan perangkat lunak pencadangan data berbasis open-source. Bacula mampu mengerjakan beragam tugas dengan level perusahaan besar. Artinya, bisa dijalankan pada berbagai jenis jaringan.

Dalam menjalankan tugasnya, Bacula tidak membutuhkan dukungan dari administrator sistem. Pula, tidak memerlukan akses dari komputer utama operatis. Di samping itu, Bacula juga mendukung pengerjaan back-up data untuk Linux, UNIX, hingga Windows.

Amanda

Software menarik lain yang bisa Anda andalkan adalah Amanda. Sama seperti Bacula, Amanda juga aplikasi back-up data berbasis open-source. Tak hanya itu, Amanda juga bisa bekerja dengan baik pada GNU, UNIX atau Linux, serta Windows.

Untuk memudahkan pengguna, Amanda turut menyediakan fitur backup pada server tunggal. Artinya, Anda bisa menyimpan file yang berasal dari beberapa perangkat yang terhubung dalam satu jaringan sekaligus.

Resync

Terakhir yakni software Resync. Awalnya, aplikasi pencadangan ini mengandalkan command-line dalam menjalankan layanan. Seiring pertumbuhan pengguna, pengembang pun menambahkan grafis pada tampilan antarmuka.

Oleh pengembang, grafis tampilan antarmuka ini disebut Grsync. Lewat perintah command-line, pengguna pun bisa mencadangankan data secara otomatis. Alhasil, backup data pun bisa lebih mudah dan cepat.