Bagikan:

JAKARTA – Setelah Ethereum mengimplementasikan hard fork London beberapa pekan lalu, pandangan para investor ETH tertuju pada salah satu fiturnya yakni EIP-1559 yang merupakan salah satu proposal update Ethereum untuk pembakaran atau burning ETH guna membayar gas fee transaksi. Pembakaran ini biasanya mendongkrak nilai aset kripto tersebut.

Melansir Bitcoin.com News, statistik dalam dua pekan terakhir menunjukkan jaringan Ethereum telah membakar 73.784 ETH. Jumlah tersebut senilai 230 juta dolar AS (setara Rp3,3 triliun) berdasarkan nilai mata uang saat ini. Laporan tersebut berdasarkan data dari Dune Analytics mengenai jumlah Ethereum yang berhasil dibakar sejak upgrade London pada 5 Agustus lalu.

Pendiri Ethereum Vitalik Buterin sendiri meyakini masa depan ETH sejak hard fork London diimplementasikan. Buterin juga menyebut EIP-1559 merupakan bagian yang paling penting dalam peningkatan London tersebut.

Sebelumnya, komunitas Ethereum sangat antusias dengan adanya peningkatan EIP-1559. Dalam beberap pekan ini mereka mengamati jumlah Ether yang di-burn per harinya.

Dune Analytis juga melaporkan bahwa marketplace NFT OpenSea merupakan salah satu protokol berbasis Ethereum yang berperan penting dalam pembakaran tersebut. Sampai saat ini OpenSea sudah membakar sekitar 9.121 ETH. Selain itu, sejumlah proyek Uniswap V2 juga telah melakukan burning sebanyak 5.365 ETH, sedangkan Axie Infinity membakar sebanyak 4.025 ETH, Tether sekitar 3.733 ETH, dan terakhir Uniswap V3 sekitar 2.236 Ethereum.    

Ditambah lagi dengan aplikasi dompet digital Metamask yang berhasil membakar sejumlah 1.405 Ethereum. Koin stabil USDC sukses burn ETH sejumlah 1.258.  Sementara 1inch V3 sudah membakar 991 ETH. Ada pula yang disebut sebagai “entitas tak dikenal” yang membakar 1.443 ETH. Yang terakhir ini merupakan menempati urutan keenam yang berperan dalam pembakaran Ethereum. Jaringan Ethereum membakar sebanyak 12.000 ETH setiap menitnya.

Saat berita ini ditulis, Ethereum diperdagangkan di harga Rp46.271.590. ETH mengalami penurunan 4,1 persen dalam 24 jam terakhir. Harga tertinggi sepanjang masanya (ATH) menyentuh Rp62.254.168 pada 12 Mei 2021 lalu. Sedangkan harga terendah sepanjang masa (ATL) Ethereum adalah Rp5.876 yang terjadi 6 tahun lalu pada 20 Oktober 2015 sebagaimana laporan data dari CoinGecko.