'Evolusi' Kakek Pokemon Go dari Taiwan
Kakek Chen saat berburu Pokemon Go (dok. 林嘉雯/Facebook)

Bagikan:

JAKARTA - Masih ingat dengan seorang kakek di Taiwan menggemari permainan Pokemon Go, dengan membawa banyak ponsel di tahun 2018. Dua tahun berselang, rupanya kakek bernama Chen San-yuan ini masih aktif berburu Pokemon.

Bahkan sepeda yang digunakannya untuk membawa ponsel-ponselnya saat mencari Pokemon juga telah berevolusi. Kini sang kakek, menggunakan 64 smartphone sekaligus saat memburu Pokemon. 

Dikutip dari The Verge, Jumat 26 Juni, kini tampilan sepeda yang digunakannya semakin mirip dengan ekor dari burung Merak (peacock). Perbedaannya, kumpulan smartphone yang menjelma seperti ekor burung tersebut berada di bagian depan sepeda.

Kalau diperhatikan 64 smartphone itu disusun menggunakan aksesori smartphone holder yang di desain khusus. Sayangnya dari foto yang beredar tidak terlihat merek smartphone apa yang digunakannya.

Namun bila diingat pada tahun 2019, Kakek Chen pernah di-endorse Asus. Ia bahkan menjadi Brand Ambassador untuk smartphone Asus Zenfone Max Pro M2. 

Sebelum menempatkan 64 smartphone di sepedanya, Kakek Chen juga sempat mengunakan 45 ponsel di akhir tahun 2019. Artinya, setiap tahun Kakek Chen selalu menambahkan smartphone untuk main game Pokemon Go sejak 2018. 

Tidak diketahui berapa uang yang dihabiskan oleh sang Kakek untuk membeli smartphone ini, termasuk jumlah kuota internet yang dihabiskan per bulannya. Namun menurut laporan BBC, Kakek Chen menghabiskan lebih dari 1.290 dolar AS atau sekitar Rp18 juta per bulan untuk bermain Pokemon Go.

Baginya permainan Pokemon Go sangat menyenangkan. Bahkan menurutnya berburu Pokemon membuatnya tetap sehat dan tidak mudah lupa. 

"Saya bisa berhubungan dengan orang-orang dan mencegah penyakit Alzheimer," kata Kakek berusia 71 tahun itu, seperti dirangkum NintendoSoup.

Popularitas game Pokemon Go mungkin sudah meredup, tapi permainan besutan Niantic bersama Nintendo ini masih memiliki banyak penggemar. Wajar saja, ketika diluncurkan pertama kali pada 2016 di perangkat smartphone, demam 'Pokemon Go' langsung terjadi di seluruh dunia.

Bahkan menurut laporan Sensor Tower, Niantic mencatatkan pendapatan sebesar 2,45 miliar AS atau sekitar Rp35 triliun dari game bergenre augmented reality (AR) itu. Terhitung sejak 2014, game Pokemon Go telah diunduh lebih dari 640 juta kali baik dari Google Play Store maupun Apps Store untuk perangkat iOS.