Microsoft Cegah Ransomware dengan Akuisisi Perusahaan Perangkat Lunak
Microsoft berinvestasi dalam perusahaan perangkat lunak, Rubrik. (foto: Clint Patterson / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Demi terhindar dari serangan ransomware pada layanannya cloud Azure, Microsoft akhirnya berinvestasi dalam perusahaan perangkat lunak, Rubrik.

Rubrik dan Microsoft berencana untuk menyediakan Microsoft 365, perlindungan data, dan layanan cloud di Azure. Jika pelanggan terkena serangan ransomware, perlindungan Rubrik akan memulihkan data penting mereka tanpa membayar peretas.

"Ketika penyerang memberi tahu Anda bahwa mereka memiliki kendali atas kunci data Anda dan Anda tidak dapat mendapatkannya kembali tanpa membayar uang tebusan, ini memungkinkan kami untuk memiliki sumber alternatif untuk data tersebut secara real time untuk dapat membawa perusahaan itu kembali. Untuk kontrol operasional," ujar wakil presiden Microsoft, Tyler Bryson.

Mengutip Bloomberg via ZDNet, Senin, 23 Agustus, Microsoft menolak berkomentar tentang berapa kucuran dana yang mereka keluarkan, tetapi banyak yang mengira itu mencapai puluhan juta dolar, dan Rubik pun memiliki nilai sekitar 4 miliar dolar AS.

Rubrik, yang diluncurkan pada 2014 adalah layanan pencadangan dan pemulihan perusahaan berbasis cloud, menargetkan pelanggan yang menjalankan penyimpanan dengan perangkat lunak lawas. Dimulai dengan ide untuk memodernisasi pasar perangkat lunak pencadangan data, mengambil vendor generasi sebelumnya seperti EMC, sekarang bagian dari Dell Technologies Inc. dan Veritas, yang sekarang dimiliki oleh Carlyle Group.

"Kedua perusahaan akan bersama-sama menjual perangkat lunak berbasis cloud Azure Microsoft untuk mencegah, menemukan, dan memulihkan dari serangan ransomware. Produk tersebut juga memastikan salinan cadangan data pelanggan dan perangkat lunak cloud tidak disusupi oleh peretas," ungkap Chief Executive Officer dan Co-Founder Rubrik Bipul Sinha.

Saat ini perusahaan juga berbagi 2.000 pelanggan secara global. Rubrik menyediakan layanan pencadangan dan pemulihan cloud di Azure, AWS, Google Cloud, dan Microsoft 365, serta layanan pemulihan ransomware.

Microsoft melakukan investasi karena ingin mengadopsi arsitektur Zero Trust, yang kurang berfokus pada pengerasan perimeter jaringan dan bertujuan untuk melindungi perangkat dan aplikasi BYOD yang digunakan di tempat kerja dan di rumah.

Kemitraan ini juga akan membantu pelanggan melanjutkan proyek transformasi digital dan mendorong lebih banyak data ke cloud. Rubrik mengatakan kombinasinya dengan cloud Microsoft akan memungkinkan pelanggan untuk melindungi aplikasi penting seperti SAP, SQL, Oracle, dan VMware, serta perangkat penyimpanan terpasang jaringan (NAS) dengan Azure.

Microsoft melihat peluang untuk menjadikan cloud sebagai pertahanan utama terhadap peningkatan serangan ransomware, yang sering terjadi sebagai akibat penyerang memindai dan menemukan RDP dan VPN yang terekspos di internet. Tahun ini telah terjadi peningkatan permintaan ransomware jutaan dolar yang harus dibayar oleh para korban, seperti Colonial Pipeline.

"Ada banyak solusi pencadangan di luar sana, tetapi bahkan solusi tersebut rentan untuk disusupi. Jika Anda tidak mendesain dengan arsitektur cloud modern, Anda mungkin menemukan bahwa Anda baru saja memulihkan sesuatu yang sudah dikompromikan," tutur Bryson.