Bagikan:

JAKARTA - Masih ingat dengan proyek kabel bawah laut besutan Facebook dan Google? Ya, kini keduanya dikabarkan sedang membangun kabel internet bawah laut di seluruh dunia yang dijuluki Apricot.

Kabel tersebut dibangun sepanjang 12 ribu kilometer yang menghubungkan berbagai negara. Antara lain Jepang, Indonesia, Filipina dan Taiwan. Nantinya, Apricot mampu menghadirkan internet dengan layanan 4G, 5G, dan broadband.

Menurut Manajer Investasi Jaringan Facebook, Nico Roehrich, jaringan kabel Apricot memiliki kapasitas awal sebesar 190 terabit per detik untuk melayani angka permintaan data yang tinggi di Asia Pasifik.

"Kabel Apricot, bagian dari usaha kami untuk memperluas infrastruktur jaringan global dan menghadirkan layanan lebih baik ke lebih dari 3,5 juta penduduk di seluruh dunia yang menggunakan layanan kami," ungkap Roehrich seperti dikutip dari NYPost, Jumat, 20 Agustus.

Roehrich menjelaskan proyek itu akan melengkapi kabel bawah laut lain yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Amerika Utara yang pertama kali diluncurkan bersama oleh Facebook dan Google pada Maret ini, dan bekerja sama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi Asia.

Apricot ditargetkan akan rampung pada 2024 mendatang. Kabel bawah laut ini juga akan melengkapi sistem kabel lain yang diumumkan Google awal tahun ini, yakni Echo dan Bifrost. Kabel Echo menghubungkan Singapura, Guam, Indonesia, dan Amerika Serikat (AS).

"Kabel Echo dan Apricot adalah sistem bawah laut pelengkap yang akan menawarkan manfaat dengan berbagai jalur masuk dan keluar Asia, termasuk rute unik melalui Asia selatan, memastikan tingkat ketahanan yang jauh lebih tinggi untuk Google Cloud dan layanan digital," ujar Wakil Presiden Global Google, Bikash Koley.

Kabel Echo dan Bifrost akan memberikan latensi lebih rendah untuk perusahaan bisnis dan startup di Asia, serta lebih banyak bandwidth dan meningkatkan ketahanan dalam konektivitas antara Asia Tenggara, Asia Utara, dan AS.

Sementara itu, Facebook juga sedang memperluas proyek kabel bawah laut sepanjang 23.000 mil yang akan mengelilingi seluruh benua Afrika dan menghubungkan ke Eropa. Dijuluki 2Africa, kabel ini dirancang untuk menghubungkan 26 negara termasuk Nigeria, Afrika Selatan, Uganda, dan Republik Demokratik Kongo.

Dalam upaya untuk membawa internet ke Afrika, Facebook juga menciptakan satelit senilai 200 juta dolar AS yang dirancang untuk memancarkan internet ke benua itu. Facebook juga menambahkan Angola dan negara-negara kepulauan Seychelles dan Komoro di Samudra Hindia ke dalam proyek tersebut.