Twitter, Facebook, Instagram Kompak Blokir Video Kampanye Donald Trump
Presiden AS Donald Trump (Instagram @realdonaldtrump)

Bagikan:

JAKARTA - Sepertinya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memang kurang memahami urusan copyright pada lini masa media sosial. Pasalnya unggahan video kampanye milik Trump itu dikomplain oleh banyak pihak, mengenai pelanggaran hak cipta pada konten tersebut.

Tak hanya Twiiter, Facebook dan Instagram kompak untuk menurunkan konten video kampanye Trump tersebut pada platform mereka. Hal ini dikarenakan komplain dari pemilik hak cipta video tersebut atas aturan Digital Millennium Copyright Act, sebagaimana dirangkum VOI dari The Verge, Senin, 8 Juni.

Trump tentu keberatan atas penghapusan video kampanye berjudul 'Healing Not Hatred' yang mendedikasikan penghormatan kepada George Floyd. Video berdurasi empat menit itu pun diunggah oleh tim kampanye Trump. 

Begitupun dengan Facebook dan Instagram yang juga mendapat keluhan serupa dari pihak DMCA. Dua jejaring media sosial milik Mark Zuckerberg itu malah menghapus konten video kampanye yang diunggah tim kampanye Trump itu secara keseluruhan. 

"Organisasi yang menggunakan seni asli yang dibagikan di Instagram diharapkan memiliki hak untuk melakukannya," kata juru grup media sosial itu.

Sedangkan, YouTube tidak menghapus video kampanye tersebut dari platformnya, mereka berdalih bahwa isi dari itu tidak mengandung konten yang melanggar hak cipta. Kini video kampanye Trump di YouTube telah ditonton hampir setengah juta orang.

Beberapa waktu lalu, NASA dan sejumlah keluarga veteran astronaut memprotes penggunaan konten videonya dalam tim kampenye Trump. Video berjudul "Make Space Great Again,' juga sudah diturunkan pada kanal YouTube maupun media sosial.

"Sebagai lembaga pemerintah, NASA tidak akan mempromosikan atau mendukung produk, layanan, atau aktivitas komersial. Astronot atau karyawan yang saat ini dipekerjakan oleh NASA tidak dapat memiliki nama, persamaan atau sifat kepribadian lainnya yang ditampilkan dalam iklan atau materi pemasaran apa pun," ungkap NASA.