JAKARTA - Kota Surabaya menjadi satu di antara provinsi di Indonesia yang masuk zona hitam penyebaran COVID-19. Namun, bukan 'Arek Suroboyo' namanya kalau tidak berani menghadapi wabah virus penyakit tersebut.
Lewat tagar #SurabayaWani, warganet Surabaya saling menyemangati satu sama lain untuk berjuang bersama menghadapi pandemi coronavirus. Mereka bertekad agar Kota Surabaya dapat kembali normal.
"Yuk gelorakan jiwa pahlawan arek-arek Suroboyo. Tumbuhkan rasa empati arek-arek Suroboyo," ujar akun @03_nakula, Kamis, 4 Juni.
Hai kota Pahlawan. Kau menghadapi era Pandemi saat ini. Buktikan semangat "Pahlawan"mu masih ada!
Gawe ibuke arek arek Suroboyo, semangaaaat Buk Allah mendampingi keikhlasan panjenengan mengurus ini semua. Sehat selalu njeh Buk đđ#Surabaya727#SurabayaWani pic.twitter.com/cG2yH2kSRl
— ęŚĽęŚ¸ęŚ ęŚżęŚŠęŚ˛ęŚ˘ęŚśęŚęŚęŚłęŚ˛ęŚĽęŚłęŚŤęŚ¤ę§ (@MahadikaZ) June 3, 2020
Tak hanya warganet, Pemerintah Kota Surabaya juga telah melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penularan COVID-19. Apalagi berdasarkan data terkini, jumlah kasus pasien COVID-19 terus bertambah.
Ayo, suroboyo isok, suroboyo di juluki kota wuhan ke 2, ra popo, di tiru positif e. Wuhan kota pertama sng wis bebas tekan corona. Suroboyo yo isok, iki bukti e, ayo buktikno nek suroboyo guduk kota lemah #SurabayaWani pic.twitter.com/eXa95CTJGU
— Figo Arian (@FigoArr) June 4, 2020
Upaya saling menyemangati warganet itu juga ditujukan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismahariani. Mereka meminta Risma tetap kuat memimpin Kota Surabaya, lewat edukasi hingga rapid test secara massal.
Cepat pulih Surabaya.
Cepat pulih Indonesia.
Kembali normal bumiku.
đ¤˛đ¤˛đ¤˛#SurabayaWani pic.twitter.com/FiJJoG5aru
— IG: narkosun (@narkosun) June 3, 2020
Tagar #SurabayaWani juga sempat digaunkan warganet ketika teror bom bunuh diri terjadi di kota itu pada 2018. Kala itu mereka bersama-sama menyemangati warga Surabaya untuk tidak takut dari aksi terorisme.
Seperti diketahui, Surabaya masuk dalam wilayah yang ditandai sebagai zona hitam dalam peta pesebaran di situs infocovid19.jatimprov.go.id. Warna merah kehitaman itu menandakan kondisi satu wilayah terparah dengan paparan COVID-19.
Tercatat, per hari ini, jumlah kasus positif di Surabaya mencapai 2.803, dengan di antaranya 3.158 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 3.782 orang dalam pengawasan (ODP).