TikTok Kembali Disemprot karena Banyak Akun Anak-Anak di Bawah Umur
Ilustrasi aplikasi TikTok (Image by antonbe from Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Aplikasi video singkat TikTok dikabarkan kembali melanggar perjanjian dengan Federal Trade Commision (FTC) dalam melindungi data privasi pada penggunanya. Terlebih untuk pengguna yang masih berusia di bawah 13 tahun di platformnya.

Hal itu bermula saat koalisi 20 anak dan pengguna lainnya dalam kampanye Commercial Free Childhood melaporkan adanya kecurigaan bahwa TikTok mengumpulkan data pengguna dengan umur di bawah 13 tahun, dan mereka bisa memalsukan informasi tahun lahir agar anak-anak dapat bebas mengakses untuk konten pengguna dewasa.

Lainnya, keluhan juga mengidentifikasi sejumlah video yang diposting oleh anak-anak di bawah 13 tahun pada 2016 yang belum dihapus TikTok dan tetap ada di aplikasi hingga kini. Tahun lalu, aplikasi tersebut telah mengatur layanan untuk anak di bawah 13 tahun, yang mencegah mereka memposting video dan tidak mengumpulkan data pribadinya.

"Selama bertahun-tahun, TikTok telah mengabaikan undang-undang privasi anak-anak, dengan demikian menjerat jutaan anak di bawah umur dalam perangkat pemasarannya, dan menempatkan anak-anak dalam risiko pemangsaan seksual. Sekarang, bahkan setelah tertangkap basah oleh FTC, TikTok terus melanggar hukum," ungkap direktur eksekutif Kampanye untuk Commercial Free Childhood, Josh Golin seperti dihimpun dari Forbes, Jumat 15 Mei.

Sebagai informasi, TikTok setuju membuat perubahan besar untuk menyelesaikan tuduhan bahwa salah satu perusahaan pendahulunya, Musical.ly, telah melanggar undang -undang privasi online pada anak-anak tahun lalu. Pelanggaran yang diduga termasuk mengumpulkan nama, alamat email, video, dan informasi pribadi lainnya dari pengguna di bawah usia 13 tahun tanpa persetujuan orang tua.

Pada saat itu, FTC mengatakan bahwa aplikasi telah membuat pengaturan informasi pengguna publik dengan memperlihatkan nama pengguna anak, gambar dan video dapat dilihat oleh orang lain. Agensi juga mengatakan orang dewasa telah menggunakan aplikasi berbagi video tersebut untuk mencoba mengirim pesan kepada anak-anak.

"Kami menjaga privasi dengan serius dan berkomitmen untuk membantu memastikan bahwa TikTok terus menjadi komunitas yang aman dan menghibur bagi pengguna kami," kata TikTok dalam keterangan resminya.

Sebagai bagian dari penyelesaian, TikTok setuju untuk mendapatkan izin orang tua sebelum mengumpulkan informasi pribadi anak mereka. Aplikasi itu juga menyetujui untuk menghapus informasi pribadi, termasuk video, dari setiap anak yang diidentifikasi lebih muda di bawah 13 tahun dan untuk menghapus video juga informasi pribadi lainnya dari pengguna yang usianya tidak diketahui.