Bagikan:

JAKARTA - Puasa ramadan menjadi momentum bagi umat muslim untuk beribadah dengan giat dan khusyuk. Sebab di bulan suci ini, Allah SWT akan melipatgandakan segala amal baik perbuatan kita.

Dalam agama Islam ada dua malaikat yang bertugas mencatat dosa dan pahala manusia. Malaikat itu bernama Raqib dan Atid. Lantas, bagaimana jika konsep catatan perbuatan baik dan buruk itu diterapkan di sebuah aplikasi smartphone.

Raqib Atid, demikian nama sebuah aplikasi yang hadir di Play Store. Fungsi aplikasi ini bisa dibilang seperti buku catatan digital milik malaikat Raqib dan Atid. Mungkin bisa dikatakan ini sebuah fitur digital untuk membantu Malaikat di era modern. 

Aplikasi Raqib Atid di Play Store (dok. Google)

Pasalnya, aplikasi Raqib Atid ini sudah diunduh lebih dari 1.000 kali, sejak terakhir kali diperbarui pada 28 April 2020. Hal itu pula yang membuat banyak warganet penasaran dengan cara kerja dari aplikasi ini. 

"Apps yang dapat membantu Anda menjadi pribadi yang lebih baik, dengan mencatat kesalahan dan kebaikan Anda setiap hari dan memberi Anda ringkasan dan grafik kesalahan serta kebaikan Anda setiap hari," bunyi keterangan pada kolom deskripsi aplikasi, Jumat, 8 Mei

Dalam keterangannya aplikasi ini dibuat oleh seseorang yang bernama Mahmud Fauzi. Tak banyak informasi yang disertakan, selain alamat e-mail pengembang dan lokasi tempat tinggalnya di Karanganyar, Jawa Tengah. 

Tak ada yang mencurigakan dari aplikasi ini, termasuk segi izin atau permission. Bahkan aplikasi Raqib Atid sudah masuk dalam peringkat 10 besar di Play Store, dengan rating ulasan 4,4.

Tampilan aplikasi Raqib Atid (dok. Google)

Tampilan antarmuka dari aplikasi ini (user interface) terbilang sangat sederhana, menu utamanya terdiri dari "Dosa" dan "Pahala". Setiap tabelnya terbagi menjadi beberapa jenis tindakan yang menggambarkan perilaku manusia. 

Misalnya saja di bagian tab "Dosa" ada pilihan ghibah, ngomong kotor, mencuri, membantah orang tua, ingkar janji. Sementara di tab "Pahala", ada zikir, salat, sedekah, membantu orang, baca Al-Quran, membantu orang tua, dan berpuasa. 

Pengguna juga bisa menambahkan perlaku lainnya di masing-masing tabel amalan perbuatan baik atau buruk. Dengan syarat, penggunanya harus jujur dalam mengisi setiap kolom amalan. Sebab angka yang telah dicatat tidak bisa lagi dihapus atau dikurangi, itu artinya perbuatan kalian telah tercatat.

Kata Ustaz

Meski tidak diketahui pasti apa tujuan dari pembuatan aplikasi Raqib Atid ini. Namun bisa diperkirakan, kalau pengembang aplikasi ini ingin agar penggunanya bisa menjadi pribadi yang lebih baik, sesuai dengan catatan amal perbuatannya.

Ustaz Muhammad Yusron Shidqi, putra bungsu KH. Hasyim Muzadi, menilai melalui aplikasi ini pengguna bisa mengevaluasi diri (muhasabah) secara sederhana. "Sebagai sebuah simulasi bagaimana penghitungan amal sehingga membuat kita lebih waspada dalam berbuat," kata pria yang akrab disapa Gus Yusron seperti dikutip dari era.id

Hal senada diungkapkan Ustazah Arini Retnaningsih. Menurut dia, pengguna boleh menjadikan aplikasi Raqib Atid sebagai sarana mengevaluasi diri. Namun, tidak berarti menyamakannya dengan catatan yang dimiliki Malaikat Raqib dan Atid utusan Allah SWT.

"Ya kalau cuma dijadikan sarana muhasabah tidak apa-apa. Tapi aplikasi ini beda dengan catatan malaikat pencatat amal dan dosa kita. Malaikat mencatat sampai ke hal-hal kecil yang boleh jadi kita sendiri tidak menyadarinya," tutur Arini yang mengajar kajian Islam di beberapa Madrasah Tsanawiyah kawasan Bogor itu.

Baik menurut Gus Yusron dan Ustazah Arini, malaikat tidak akan melewatkan perbuatan kecil maupun besar, lalu niat menyimpang, rasa iri, benci, sum'ah, ujub dan hal lainnya yang mungkin tak tersedia dalam aplikasi Raqib Atid.