JAKARTA – Pemerintah Indonesia dikabarkan segera membentuk bursa cryptocurrency pada tahun ini. Tujuannya untuk memantau transaksi pertukaran uang kripto di Tanah Air.
Rencana tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga dalam rapat yang dilangsungkan secara online, Senin 31 Mei lalu. Jerry memaparkan pembentukan bursa kripto paling lambat pada penghujung akhir tahun.
"Memang di akhir tahun ini paling lambat akan dibentuk bursa. Kita juga juga berpandangan bahwa sirkulasi dan arus crypto harus banyak di dalam negeri ketimbang harus di luar negeri," kata Wamendag Jerry Sambuaga.
Jerry menilai jika bursa kripto bisa dibentuk pada akhir tahin, maka Indonesia bakal menjadi negara yang memiliki bursa kripto yang dikelola oleh pemerintah. Dia menambahkan bahwa saat ini negara-negara lain belum merencanakan hal yang sama. Di Amerika Serikat dan China, yang mengatur bursa kripto di kedua negara tersebut adalah pihak swasta.
BACA JUGA:
"Di negara lain tidak ada, di AS yang mengatur itu swasta, bahkan di Tiongkok itu dilarang. Jadi kalau bisa berpotensi menguntungkan buat kita, mengapa tidak, selama regulasinya terbilang diatur," papar Jerry.
Selain itu, dia juga menekankan bahwa cryptocurrency merupakan aset yang digital yang dapat diperjualbelikan. Di Indonesia, kripto bukan alat tukar yang bisa menggantikan rupiah. Meskipun demikian, Jerry mengakui bahwa sebagian masyarakat masih ada yang menganggap kripto dapat digunakan selayaknya uang.
Dengan rencana pembentukan bursa kripto yang dikelola oleh pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), Jerry mengharapkan transaksi perdagangan mata uang kripto sesuai seperti yang direncanakan pemerintah.
Menurutnya, transaksi kripto terbilang potensial. Pasalnya, transaksinya mampu menembus Rp 1,7 triliun per harinya.