JAKARTA - Twitter baru saja melaporkan pendapatan untuk kuartal pertama 2021. Pandemi menjadikan jejaring microblogging ini tumbuh secara signifikan.
Rata-rata, Twitter memiliki 199 juta pengguna aktif harian pada Q1 2021, naik hampir 20 persen dibandingkan dengan 166 juta pengguna pada tahun lalu, ketika pandemi COVID-19 baru-baru muncul di seluruh dunia.
Mengutip CNBC Internasional, Twitter tumbuh lebih cepat di luar Amerika Serikat (AS) selama setahun terakhir, di mana pengguna aktif harian internasional tumbuh dari 133 juta pada Q1 tahun 2020 menjadi 162 juta pengguna pada kuartal terakhir, naik sekitar 22 persen.
Namun, peningkatan pengguna itu tidak hanya terjadi karena pandemi saja, tetapi pemilu yang gila-gilaan di AS juga memengaruhi Twitter. Maka tidak mengherankan jika Twitter berhasil dengan baik.
Tampaknya, perusahaan berkembang ketika ada banyak peristiwa polarisasi untuk diperdebatkan orang, dan tidak ada keraguan bahwa di 2020 ia cukup baik.
Terjadinya peningkatan pengguna otomatis pendapatan pun turut meningkat. Dilaporkan, Twitter berhasil meraih 1,04 miliar dolar AS, naik 28 persen tahun-ke-tahun, dan laba bersih adalah 68 juta dolar AS. Sedangkan satu tahun lalu, Twitter justru kehilangan 8 juta dolar AS.
"Pengiklan terus mendapatkan keuntungan dari format iklan yang diperbarui, pengukuran yang ditingkatkan, dan kontrol keamanan merek baru, yang berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan iklan sebesar 32 persen dari tahun ke tahun di Q1," ujar CFO Twitter, Ned Segal.
BACA JUGA:
Perusahaan yang berbasis di San Francisco, California, AS ini mengatakan bahwa pertumbuhan pengguna yang lebih cepat yang dialaminya pada 2020, kemungkinan bahwa pengguna tidak akan tumbuh cepat di 2021.
"Lonjakan signifikan terkait pandemi pada tahun 2020 dapat menyebabkan tingkat pertumbuhan pengguna dalam dua digit rendah dari tahun ke tahun selama sisa tahun 2021, dengan perkiraan pertumbuhan terendah untuk kuartal berikutnya," ungkap Twitter.