JAKARTA - Discord mengakhiri kesepakatan akuisisi dengan Microsoft. Aplikasi percakapan itu menolak mahar 10 miliar dolar AS atau setara Rp144 triliun dari Microsoft.
Menurut laporan Wall Street Journal, pembicaraan akuisisi tidak berjalan dengan baik. Discord memutuskan untuk tetap independen, sebagai platform voice chat alternatif bagi para gamer.
made improvements on voice chat so that 3+ people speaking at once doesn't make the audio go extra cronchy. now you can all yell together in complete sonic clarity pic.twitter.com/uFCNTmP6x5
— Discord (@discord) February 19, 2021
Tak hanya Microsoft, aplikasi percakapan online itu juga menolak pinangan dari Amazon dan Epic Games. Sebagai platform mandiri, Discord juga mempertimbangkan untuk melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO).
Mengingat selama putaran pendanaan baru pada Desember 2020, Discord Inc telah bernilai 7 miliar dolar AS. Hal ini pula yang membuat tawaran Microsoft jauh di atas nilai pasar platform bahkan melebihi 8,5 miliar yang dibayarkan untuk Skype pada 2011.
BACA JUGA:
Dikutip The Verge, Microsoft memang ingin menggantikan fitur Xbox Game Chat dengan platform Discord. Namun, tidak diketahui apa yang akan diperoleh Discord dari kesepakatan dengan Microsoft dalam jangka panjang.
Pada Desember 2020, Discord telah memiliki lebih dari 140 juta pengguna aktif di semua platform gim secara global. Angka ini akan terus berkembang pesat seiring dengan munculnya gim lintas platform.