JAKARTA – Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengatakan bahwa negaranya resmi menghapus bea masuk beberapa komponen yang digunakan untuk memproduksi ponsel pintar.
Pernyataan ini disampaikan di dalam anggaran tahunan pada 1 Februari lalu, menurut laporan Reuters. Keputusan yang dibuat untuk mendorong upaya produksi di dalam negeri ini ikut menguntungkan perusahaan asing seperti Xiaomi dan Apple.
Daftar komponen yang bebas pajak bea masuk di antaranya papa sirkuit cetak, komponen untuk modul kamera, dan kabel USB. Sebelumnya, seluruh komponen ini dikenakan pajak sebesar 2,5 persen, tetapi kini produsen asing di India dapat mengurangi pengeluarannya.
Dalam enam tahun terakhir, produksi barang elektronik di India mengalami peningkatan hingga lebih dari dua kali lipat. Pada tahun 2024, pendapatan produksi pun telah mencapai 115 miliar dolar AS (Rp1.890 triliun), menjadikan India sebagai negara produsen ponsel terbesar kedua di dunia.
Xiaomi, khususnya Apple, dinilai meraup keuntungan dari kebebasan pajak ini. Apple memimpin pasar ponsel di India dengan meraup 23 persen pangsa dalam total pendapatan tahun lalu. Di posisi kedua, ada Samsung dengan pangsa sebesar 22 persen.
BACA JUGA:
Meski menguntungkan perusahaan asing, pemangkasan biaya pajak ini diyakini dapat membantu India dalam mengatasi gangguan perdagangan global. Masalah ini muncul akibat ancaman tarif yang ditetapkan Presiden AS, Donald Trump.
Perubahan ini sebenarnya sudah dipertimbangkan sejak tahun lalu. Pada anggaran tahun 2024, Sitharaman mengatakan bahwa peninjauan kembali terhadap struktur tarif bea masuk negara dibutuhkan. Hal ini perlu dilakukan untuk memudahkan perdagangan.
Pemerintah beranggapan bahwa struktur tarif pajak bea masuk di negaranya sangat rumit sehingga menghalangi efisiensi produksi lokal dan menyebabkan perselisihan. Oleh karena itu, India memutuskan untuk memangkas pajak impor beberapa komponen ponsel pintar.