Bagikan:

JAKARTA - MicroStrategy, perusahaan intelijen bisnis yang dikenal sebagai salah satu investor institusional terbesar di Bitcoin (BTC), berambisi membeli Bitcoin lagi dalam jumlah besar. Rencana perusahaan tersebut mendapat dukungan kuat dari pemegang saham untuk mengumpulkan dana hingga 42 miliar dolar AS (atau sekitar Rp680 triliun). Nantinya, dana ini bakal digunakan untuk menambah cadangan Bitcoin perusahaan.

Dalam laporan terbaru yang dirilis Bloomberg, pemegang saham MicroStrategy telah menyetujui usulan perusahaan untuk meningkatkan jumlah saham biasa Kelas A dari 330 juta menjadi 10,3 miliar saham. Selain itu, jumlah saham preferen juga dinaikkan dari 5 juta menjadi 1 miliar. Sekitar 56% pemegang saham mendukung langkah ini, mencerminkan optimisme terhadap strategi ekspansif MicroStrategy di pasar Bitcoin.

Upaya ini bukan yang pertama kalinya bagi MicroStrategy. Sebelum pengumuman rencana tersebut, perusahaan yang didirikan oleh Michael Saylor itu telah menambah 11.000 BTC ke dalam portofolionya dengan total biaya sekitar 1,1 miliar dolar AS (Rp17,82 triliun).

MicroStrategy Kini Memiliki 461.000 Bitcoin

Saat ini, total kepemilikan Bitcoin MicroStrategy mencapai 461.000 BTC, dengan nilai pasar saat ini lebih dari 48 miliar dolar AS (Rp777,6 triliun). Bahkan, dalam beberapa pekan terakhir, MicroStrategy terus memperbesar cadangannya dengan menambahkan 2.530 BTC lagi.

MicroStrategy juga merencanakan penggalangan dana sebesar 2 miliar dolar AS (sekitar Rp32,4 triliun) pada kuartal pertama tahun 2025. Namun, pelaksanaan rencana ini masih bergantung pada kondisi pasar.

“Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk memperkuat neraca keuangan kami sekaligus menambah kepemilikan Bitcoin sebagai aset strategis,” ungkap seorang perwakilan MicroStrategy.