Bagikan:

JAKARTA - Saham Netflix   melonjak 15% dan mencapai rekor tertinggi pada Rabu 22 Januari, setelah raksasa streaming tersebut berhasil menambah 18,9 juta pelanggan baru di kuartal liburan. Keberhasilan ini didorong oleh investasi besar Netflix dalam olahraga, yang memberikan kepercayaan kepada para investor bahwa perusahaan ini masih memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan.

Pada Selasa, 21 Januari, Netflix juga mengumumkan kenaikan harga di beberapa pasar, termasuk Amerika Serikat, sebagai langkah untuk meningkatkan pendapatan. Strategi ini menandakan pergeseran fokus perusahaan dari pertumbuhan pelanggan menuju metrik kinerja lainnya seperti penjualan.

Laurent Yoon, analis dari Bernstein, bahkan menyebutkan bahwa pencapaian Netflix ini tampak seperti "kesalahan ketik" karena perusahaan tersebut melampaui semua ekspektasi. "Netflix kembali menantang semua kemungkinan, mencatatkan pertumbuhan pelanggan yang jauh melampaui angka target yang bahkan paling tidak masuk akal sekalipun," kata Yoon, dikutip VOI dari Reuters.

Nilai kapitalisasi pasar Netflix, yang sebelumnya sekitar  370 miliar dolar AS (Rp6 kuadriliun), diperkirakan akan meningkat hampir  56 miliar dolar AS (Rp909,7 triliun) berdasarkan pergerakan saham sebelum pembukaan pasar. Dengan pencapaian ini, Netflix sekarang memiliki valuasi yang lebih besar dibandingkan gabungan nilai Disney, Comcast, Paramount, dan Warner Bros Discovery.

Sukses dalam Konten Olahraga dan Hiburan

Kenaikan harga saham Netflix lebih dari 80% tahun lalu sebagian besar dipicu oleh ekspansi perusahaan ke konten olahraga langsung. Beberapa program andalan termasuk pertandingan tinju antara Jake Paul dan Mike Tyson, serta debut pertandingan populer Liga Sepak Bola Nasional (NFL) pada Hari Natal yang turut menampilkan pertunjukan paruh waktu oleh Beyonce.

Pertandingan tinju Paul-Tyson pada 15 November menjadi acara olahraga yang paling banyak di-streaming sepanjang sejarah, sekaligus mencatatkan jumlah pendaftaran baru terbanyak untuk Netflix sejak data tersebut mulai dipantau oleh Antenna pada 2019. Konten kuat lainnya di kuartal tersebut termasuk musim kedua "Squid Game" dan film streaming hit "Carry-On."

Kini, basis pelanggan global Netflix telah melampaui 300 juta, memberikan keunggulan besar dalam persaingan layanan streaming sekaligus meningkatkan daya tawar perusahaan dengan perusahaan pemasaran dalam upaya mengembangkan bisnis yang didukung iklan.

Dan Coatsworth, analis di AJ Bell, mengatakan bahwa Netflix kemungkinan besar akan mulai menawar hak siar olahraga besar lainnya. "Hak siar olahraga bisa sangat mahal, tetapi Netflix tampaknya memilih acara-acara khusus yang sempurna untuk menarik perhatian pengiklan yang ingin menjangkau audiens besar," katanya. Saat ini, Netflix telah mengamankan hak siar untuk Piala Dunia Wanita FIFA 2027 dan 2031 di AS.

Tantangan dalam Pendapatan

Namun, laporan yang mengesankan ini juga menyembunyikan satu kekhawatiran: lonjakan jumlah pelanggan tidak diiringi dengan peningkatan pendapatan yang sebanding. Penjualan hanya naik 16% dan sekitar 100 juta dolar AS (Rp1,6 triliun) di atas perkiraan, sementara pertumbuhan pelanggan hampir dua kali lipat dari angka yang diharapkan.

Menurut Ben Barringer, analis teknologi di Quilter Cheviot, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan pelanggan yang berasal dari negara-negara dengan pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) lebih rendah serta banyaknya pendaftaran untuk paket yang didukung iklan.

Namun, Barringer optimistis bahwa kenaikan harga yang telah diumumkan dan yang akan diberlakukan sepanjang 2025 akan membantu meningkatkan pendapatan.

Tahun ini, Netflix diperkirakan akan menampilkan musim baru dari serial populer seperti "Stranger Things" dan "Wednesday." Selain itu, perusahaan juga mulai menayangkan "WWE RAW."

Target Harga Saham Naik

Setidaknya 20 analis telah menaikkan target harga saham Netflix, dengan median target mencapai 970 dolar AS (Rp15,7 juta) menurut data LSEG. Rasio harga terhadap pendapatan 12 bulan ke depan untuk saham Netflix berada di angka 35,43, jauh di atas Walt Disney yang hanya 19,19.

Dengan strategi inovatif dan ekspansi ke segmen olahraga, Netflix terus menunjukkan bahwa mereka adalah pemimpin tak terbantahkan dalam industri streaming.