JAKARTA - Negara kecil di Amerika Latin, El Salvador, baru-baru ini menambah sejumlah Bitcoin ke dalam portofolionya. Negara yang menjadikan Bitcoin sebagai alat transaksi resmi negara itu membeli 11 Bitcoin (BTC) tambahan pada Kamis 9 Desember 2025.
Menurut keterangan dari Arkham Intelligence, pemerintah El Salvador merogoh kocek 1 juta dolar AS untuk membeli 11 Bitcoin. Dengan pembelian terbaru itu, El Salvador kini memiliki Bitcoin sebanyak 6.022 BTC di portofolionya yang bernilai 562,2 juta dolar AS atau setara Rp9,1 triliun.
Negara yang dipimin oleh Presiden Nayib Bukele tersebut menjadi negara yang mengadopsi kripto sebagai alat pembayaran. Tidak hanya itu, mereka juga memulai penambangan Bitcoin dengan memanfaatkan energi vulkanik untuk memperkuat aset cadangan negara.
El Salvador menerapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran sejak 7 September 2021. Negara ini menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi.
Selain itu, pemerintah El Salvador memanfaatkan Bitcoin sebagai strategi untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperbaiki perekonomian negara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program dompet digital “Chivo Wallet” yang dirancang untuk memudahkan warga negara melakukan transaksi.
BACA JUGA:
El Salvador juga telah memulai penambangan Bitcoin dengan memanfaatkan energi vulkanik sebagai sumber daya yang ramah lingkungan. Langkah ini tidak hanya memberikan solusi energi berkelanjutan, tetapi juga mendukung penguatan cadangan devisa negara melalui pendapatan dari tambang Bitcoin.
Namun, kebijakan pro-Bitcoin ini juga menuai kritik dari beberapa pihak. Organisasi seperti Dana Moneter Internasional (IMF) telah menyuarakan kekhawatiran atas dampak adopsi Bitcoin terhadap stabilitas keuangan El Salvador. IMF menilai volatilitas harga Bitcoin dapat berisiko bagi perekonomian negara, yang sebagian besar masih bergantung pada pinjaman luar negeri dan remitansi.
Meskipun demikian, Presiden Bukele tetap optimistis dengan langkah yang diambil pemerintahnya. Ia percaya bahwa Bitcoin adalah alat untuk membebaskan negara-negara berkembang dari ketergantungan pada sistem keuangan tradisional. Dalam beberapa kesempatan, Bukele juga menyatakan bahwa keuntungan dari investasi Bitcoin akan digunakan untuk mendanai proyek infrastruktur dan sosial, seperti pembangunan sekolah dan rumah sakit.