JAKARTA - Aplikasi pesan instan paling populer, Telegram, memulai tahun 2025 dengan pembaruan besar yang mengintegrasikan teknologi blockchain secara lebih dalam. Fitur baru ini mencakup kemampuan memberikan hadiah berupa Non-Fungible Token (NFT) dan sistem verifikasi akun oleh pihak ketiga.
Dalam pembaruan ini, Telegram memperluas layanan verifikasinya. Sebelumnya, verifikasi hanya tersedia untuk tokoh publik dan organisasi tertentu. Kini, pihak ketiga seperti lembaga pendidikan atau regulator mutu makanan dapat memberikan tanda verifikasi kepada akun-akun tertentu.
Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan, mencegah penipuan, dan membatasi penyebaran informasi palsu. Akun yang telah terverifikasi akan memiliki logo khusus sebagai tanda pengenal yang menggantikan ikon centang biru lama.
Telegram menjelaskan, mereka menggunakan platform desentralisasi untuk mendukung sistem ini, yang dianggap lebih aman dan transparan. Proses verifikasi sendiri melibatkan pendaftaran dan pengajuan dokumen oleh pemohon, dengan pengelolaan status dilakukan melalui Bot API. Logo organisasi yang memberikan verifikasi juga akan muncul pada profil akun terverifikasi, menambah kredibilitas akun tersebut di mata pengguna.
BACA JUGA:
Selain itu, fitur baru yang memungkinkan pengguna mengirimkan hadiah berupa NFT menjadi daya tarik utama. Pengguna bisa membeli "Telegram Stars" melalui aplikasi atau situs Fragment dengan menghubungkan dompet kripto Toncoin (TON).
Hadiah ini bisa disesuaikan dengan ikon dan latar belakang pilihan pengguna, kemudian diubah menjadi NFT yang dapat diperdagangkan di berbagai platform. Telegram mengenakan biaya untuk proses pencetakan hadiah menjadi NFT, memberikan nilai tambah yang unik pada pengalaman pengguna.
Sementara itu, Toncoin (TON) yang merupakan cryptocurrency Telegram menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan 5% dalam 24 jam terakhir. Namun, sepanjang bulan lalu, nilainya turun 22%. Saat ini, Toncoin memiliki kapitalisasi pasar sekitar 14,3 miliar dolar AS (Rp231,6 triliun) dengan volume perdagangan harian mencapai 165 juta dolar AS (Rp2,7 triliun).