Bagikan:

JAKARTA - Para investor saat ini dengan penuh antusias menantikan data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) AS sebagai petunjuk penting terkait arah kebijakan ekonomi Federal Reserve (Fed). 

Data terbaru menunjukkan bahwa inflasi tahunan naik tipis menjadi 2,7% pada November, dibandingkan 2,6% di bulan sebelumnya.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan data inflasi ini memberikan angin segar bagi pasar kripto yang sebelumnya mencatat volatilitas tinggi. Harga Bitcoin, misalnya, berhasil menembus level 101.000 dolar AS atau sekitar Rp1,6 miliar pasca rilis data CPI.

“Pasar kripto memulai minggu ini dengan kejatuhan dengan likuiditas besar-besaran yang tercatat di pasar. Tampaknya investor telah mengambil jeda, sementara yang lain membukukan keuntungan setelah reli yang kuat baru-baru ini, yang telah memicu peningkatan volatilitas minggu ini,” jelas Fyqieh.

Altcoin utama seperti Ethereum, XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA) juga mengalami kenaikan signifikan. XRP memimpin reli dengan lonjakan 23%, diikuti oleh SOL sebesar 11%, dan ADA sebesar 16%.

Tidak hanya Bitcoin dan altcoin utama, beberapa sektor lain juga mencatatkan performa positif. Token berbasis kecerdasan buatan (AI) melonjak lebih dari 7%, dengan beberapa token AI teratas mengalami kenaikan dua digit. 

Selain itu, koin meme seperti Dogecoin (DOGE), Shiba Inu (SHIB), dan FLOKI turut mencatatkan kenaikan signifikan. Namun, meskipun ada optimisme di pasar, Fyqieh, mengingatkan agar investor tetap berhati-hati. 

"Bitcoin memiliki sejarah volatilitas yang ekstrem, dan koreksi harga sering kali terjadi setelah lonjakan besar. Penting bagi investor untuk memahami risiko sebelum membuat keputusan besar," ujar Fyqieh.