JAKARTA - Harga Bitcoin naik sebesar 6,85 persen dalam 24 jam terakhir pada Selasa, 21 Mei, dengan bertengger di angka 71.248 dolar AS (Rp1,14 miliar), setelah sebelumnya sempat turun ke angka 56.000 dolar AS (Rp897 juta).
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan bahwa, jika BTC dapat bertahan di atas support 69.000 dolar AS (Rp1,1 miliar) maka potensi selanjutnya adalah naik menguji area all time high di 73.768 dolar AS (Rp1,18 miliar).
“Namun, jika terjadi penurunan di bawah support 69.000 dolar AS (Rp1,1 miliar), potensi akan membawa BTC melemah ke 65.500 dolar AS (Rp1,049 miliar),” kata Panji dalam keterangannya.
Lebih lanjut Panji menyebut, di mana kenaikan Bitcoin dalam beberapa hari terakhir dapat menjadi dorongan Bitcoin untuk mematahkan tren Sell in May dengan potensi menutup bulan Mei dengan positif.
BACA JUGA:
Sementara itu, Altcoin dengan kapitalisasi pasar besar juga mengalami kenaikan dalam 24 jam terakhir: Ethereum (ETH) naik 17,94 persen, Avalanche (AVAX) menguat 12,59 persen, dan Solana (SOL) melesat 9,69 persen.
Panji juga menjelaskan bahwa kenaikan Bitcoin (BTC) sejak pekan lalu salah satunya dilatarbelakangi oleh perdagangan ETF Bitcoin spot yang mengalami arus masuk yang signifikan selama perdagangan minggu lalu, menandai aliran positif minggu kedua berturut-turut.
Selain itu, pasar aset kripto bereaksi positif terhadap tanda-tanda perlambatan inflasi di Amerika Serikat. "Angka inflasi yang muncul sesuai dengan ekspektasi pasar telah memicu respons positif di pasar kripto,” jelas Panji.