Bagikan:

JAKARTA - Sepanjang 2024 hingga 6 Desember, AdaKami, perusahaan fintech lending di Indonesia berhasil menyalurkan pendanaan sebesar Rp 13,24 triliun kepada lebih dari 1,46 juta peminjam. 

Prestasi ini merupakan bukti nyata dari komitmen AdaKami dalam menghadirkan pendanaan yang tepat sasaran bagi semakin banyak masyarakat Indonesia. 

Selain itu, AdaKami juga telah berkolaborasi dengan sembilan lender terdepan di sektor perbankan, seperti Seabank, Bank Jago, Bank Permata, Hana Bank, Bank Ganesha, Bank OCBC, Superbank, dan Bank CTBC Indonesia. 

Ke depannya, Chief of Public Affairs AdaKami, Karissa Sjawaldy mengatakan bahwa AdaKami akan berfokus pada pilar utama, yakni kolaborasi, teknologi, dan edukasi. 

“Kami saat ini berfokus pada sembilan kemitraan di tahun ini, namun harapannya jumlah ini akan terus bertambah pada tahun depan,” ujar Karissa dalam acara Media Briefing Kaleidoskop AdaKami 2024 pada Kamis, 12 Desember. 

Selain itu, AdaKami juga menempatkan literasi dan edukasi keuangan sebagai prioritas utama. Karena menurutnya, peningkatan inklusi keuangan harus dibarengi dengan literasi keuangan. 

Sedangkan dari sisi teknologi, AdaKami telah memanfaatkan teknologi seperti Electronic Know Your Customer (e-KYC) yang diperkuat dengan kecerdasan artifisial (Al), untuk memastikan proses verifikasi data yang cepat, aman, dan bebas risiko penipuan (fraud). 

"Teknologi ini memungkinkan AdaKami untuk dapat menilai kelayakan kredit secara efisien, bahkan untuk masyarakat yang belum memiliki riwayat kredit tradisional sekalipun,” jelas Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss. 

Tidak lupa, AdaKami juga memanfaatkan Big Data, yang juga menjadi kunci dalam memperkuat layanan AdaKami. “Dengan menganalisis Big Data, AdaKami dapat memperluas akses pinjaman bagi masyarakat underserved sambil memastikan distribusi pendanaan yang adil dan sesuai dengan profil risiko masing-masing.”

Melalui langkah-langkah ini, AdaKami berharap dapat terus berperan aktif dalam menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di Indonesia.