Bagikan:

JAKARTA – Tidak seperti ponsel atau komputer, produsen smart home sepertinya sering kesulitan dalam memberikan dukungan jangka panjang terhadap produk buatannya, bahkan dari segi pembaruan perangkat lunak.

Masalah ini rupanya ikut diperhatikan oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC). Lembaga asal AS ini mengungkapkan kekhawatirannya setelah memeriksa situs web dari 184 produk yang berbeda untuk melihat janji dukungan masa depan dari berbagai produsen.

Berdasarkan hasil temuan FTC, hampir 89 persen produk yang diamati tidak sesuai dengan janji yang diberikan perusahaan. Banyak produsen yang tidak menjelaskan berapa lama smart home yang mereka kembangkan akan menerima pembaruan perangkat lunak.

Mengutip dari laporan 9to5mac, smart home yang FTC amati mencakup alat bantu dengar, kamera keamanan, hingga kunci pintar untuk pintu. Dengan kurangnya pemberitahuan durasi pembaruan perangkat lunak, produsen smart home telah melakukan pelanggaran.

"Kegagalan produsen untuk memberi tahu calon pembeli tentang durasi pembaruan perangkat lunak untuk produk yang dijual dengan garansi tertulis dapat melanggar Undang-Undang Garansi Magnuson Moss, yang mengharuskan garansi tertulis pada produk konsumen," tulis FTC dalam laporannya.

Menurut FTC durasi pembaruan perangkat lunak pun penting untuk diketahui para penggunanya. Jika produsen berhenti mendapatkan pembaruan perangkat lunak, produk yang digunakan oleh para konsumennya akan kehilangan fungsinya.

Sebelum hal ini terjadi, pengguna bisa memperbarui perangkat mereka. Maka dari itu, pengetahuan mengenai durasi sangat diperlukan. Meski FTC sudah mengamati persoalan ini, lembaga tersebut belum mengambil tindakan terhadap produsen yang melakukan pelanggaran.