JAKARTA - China bersiap untuk melakukan program uji coba Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Beijing 2022. Hal tersebut dilakukan untuk mengukur efektivitas langkah-langkah pencegahan penyebaran virus corona selama berlangsungnya ajang olahraga akbar tersebut.
Dikutip dari kantor berita Kyodo, Sabtu, 10 April, uji coba dilakukan selama 10 hari dengan memanfatkan teknologi tercanggih di seluruh venue Olimpiade Musim Dingin. Pihak penyelenggara juga akan terus memantau suhu seluruh staf dan atlet yang ada di venue.
Di venue hoki es, nantinya akan ada sekitar 1.000 anggota staf memasang termometer jenis chip nirkabel di bawah lengan dan bagian tubuh lainnya. Data tersebut dikirim ke pusat manajemen melalui ponsel pintar atau smartphone.
Menurut penyelenggara, semua anggota staf telah menerima vaksin virus corona. Penonton juga sudah diizinkan memasuki beberapa tempat, tetapi mereka dilarang duduk bersebelahan.
BACA JUGA:
Sebelum masuk, mereka harus menunjukkan kode kesehatan mereka lewat smartphone untuk memastikan apakah mereka memiliki risiko infeksi yang tinggi. Sistem yang diluncurkan oleh pemerintah China pada awal 2020 itu berupa kode QR warna-warni yang akan diberikan kepada warga untuk masuk ke suatu lokasi.
Lewat penerapan ini, pihak penyelenggara dapat sekaligus melacak jika mereka melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi virus corona. Dengan lampu hijau yang ditampilkan di ponsel pintar, mereka akan diizinkan masuk ke gerbong kereta api, toko, restoran dan gedung perkantoran.
Salah satu pejabat penyelenggara mengatakan, "Setelah program uji coba tersebut, kami akan menganalisis apa yang kurang sambil mendengarkan pendapat dari Komite Olimpiade Internasional."