JAKARTA - Dalam rangka untuk mengurangi pasokan, token Shiba Inu (SHIB) telah membakar lebih dari 410 triliun token sejak awal tahun. Proses pembakaran ini, yang melibatkan penghapusan token dari sirkulasi melalui pengiriman ke dompet mati, mengalami lonjakan 115% minggu ini dengan lebih dari 16,1 juta SHIB dimusnahkan. Komunitas SHIB memandang langkah ini sebagai cara untuk menciptakan kelangkaan, yang diharapkan dapat mendorong nilai token.
Peningkatan pembakaran SHIB dipelopori oleh inisiatif komunitas yang terus menggalakkan acara pembakaran kolektif. Sesuai prinsip ekonomi, ketika pasokan berkurang sementara permintaan tetap atau meningkat, harga cenderung naik. Data menunjukkan, harga SHIB melonjak hingga 27%, mencapai level 0,00002753 Dolar AS (Rp0,44), yang belum pernah terlihat selama beberapa bulan terakhir.
BACA JUGA:
Penggerak utama dalam kampanye pembakaran ini adalah para "whale" atau pemegang SHIB besar, yang secara aktif mengurangi pasokan yang beredar melalui transaksi besar. Aktivitas mereka tak hanya mendorong sentimen pasar, tetapi juga menginspirasi partisipasi investor kecil.
Dengan adanya peningkatan harga SHIB menunjukkan efek positif dari pengelolaan pasokan secara strategis oleh komunitas. Dengan kapitalisasi pasar saat ini sebesar 14,5 miliar Dolar AS (Rp229 triliun), Shiba Inu menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk menarik lebih banyak investor. Beberapa analis memproyeksikan kenaikan harga hingga 80% jika tren ini berlanjut.
Faktor lain yang mendorong optimisme ini adalah rencana pengembangan ekosistem Shiba Inu, seperti peluncuran proyek baru yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan pengguna. Proyek-proyek ini diharapkan memperkuat posisi SHIB di tengah pasar kripto yang kompetitif.