JAKARTA - CEO Coinbase, Brian Armstrong, menyatakan dukungannya terhadap konsep baru yang bertujuan mengatasi tantangan fiskal Amerika Serikat. Ia memuji pendirian Department of Government Efficiency (D.O.G.E.), proyek yang dipimpin oleh Elon Musk dan Vivek Ramaswamy, sebagai langkah besar menuju reformasi ekonomi yang meningkatkan kebebasan finansial dan efisiensi pemerintahan. Meskipun tidak secara langsung terkait dengan Dogecoin (DOGE), nama lembaga tersebut telah memicu perhatian besar terhadap koin meme tersebut di pasar kripto.
Dikutip dari Crypto News Flash, Armstrong mengemukakan bahwa salah satu kelemahan mendasar dalam sistem demokrasi adalah kecenderungan pemerintah untuk terus memperbesar anggaran demi kepentingan elektoral. Ia mencatat bahwa sistem saat ini menciptakan insentif negatif bagi para legislator untuk meningkatkan pengeluaran guna menjanjikan manfaat lebih kepada pemilih.
Untuk mengatasi masalah ini, Armstrong mengusulkan perubahan struktural, termasuk amandemen konstitusi yang membatasi pengeluaran pemerintah hingga 10% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jika diimplementasikan, aturan ini akan memaksa legislator untuk mengutamakan efisiensi dan memotong pengeluaran yang tidak perlu.
BACA JUGA:
Armstrong juga mendukung gagasan Warren Buffet tentang pelarangan pemilihan ulang bagi anggota Kongres yang mendukung anggaran tidak seimbang. Langkah-langkah ini, menurutnya, akan menciptakan disiplin fiskal dan mengoptimalkan insentif pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rakyat secara berkelanjutan.
Selain fokus pada efisiensi pengeluaran, Armstrong menyarankan pembentukan U.S. Sovereign Wealth Fund. Dalam skema ini, setiap warga negara akan memiliki saham di dana tersebut, yang akan mendistribusikan keuntungan dari surplus anggaran pemerintah. Ini bertujuan untuk melibatkan rakyat secara langsung dalam manajemen keuangan negara, sekaligus mendorong transparansi.
Namun, Armstrong menyadari bahwa fleksibilitas tetap diperlukan dalam situasi tertentu, seperti perang atau krisis besar, di mana peningkatan sementara dalam pengeluaran pemerintah mungkin tidak terhindarkan. Oleh karena itu, sistem ini harus mengakomodasi kebutuhan darurat tanpa mengorbankan akuntabilitas fiskal jangka panjang.
Menariknya, pengumuman terkait D.O.G.E. secara tidak langsung memberikan dorongan pada Dogecoin. Meskipun tidak ada hubungan resmi antara DOGE dan lembaga tersebut, nama yang serupa telah memicu minat pasar. Dogecoin, yang diperdagangkan sekitar 0,3645 Dolar AS (Rp5.777) pada saat penulisan, mencatat kenaikan 60,50% dalam tujuh hari terakhir.