Bagikan:

JAKARTA – Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram, baru saja mengumumkan kemitraan dengan Reuters untuk memanfaatkan konten berita terpercaya dari kantor berita asal Inggris itu dalam chatbot kecerdasan buatan mereka, Meta AI. Kerja sama ini memungkinkan Meta AI untuk memberikan jawaban real-time yang berbasis berita dan peristiwa terkini kepada pengguna di seluruh platform Meta.

Dengan kemitraan ini, Meta AI dapat merespons pertanyaan pengguna terkait berita dengan memberikan ringkasan singkat dan tautan langsung ke konten Reuters. Langkah ini menandai kemitraan berita pertama Meta dalam beberapa tahun terakhir, dan berlangsung di tengah upaya perusahaan untuk mengurangi konten berita pada platformnya setelah kritik dari regulator serta penerbit terkait penyebaran misinformasi dan ketidaksetujuan terkait pembagian pendapatan berita.

Meskipun pengumuman ini menarik perhatian besar, baik Meta maupun Thomson Reuters, induk perusahaan Reuters, tidak mengungkapkan detail finansial dari perjanjian tersebut. Dalam sebuah pernyataan kepada media, perwakilan Reuters mengonfirmasi bahwa perusahaan telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan teknologi untuk melisensikan konten berita faktual dan terpercaya mereka. Namun, ketentuan rinci dari setiap kesepakatan tetap bersifat rahasia.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa Reuters telah bekerja sama dengan penyedia teknologi untuk melisensikan konten berita terpercaya kami agar dapat digunakan dalam platform AI mereka. Ketentuan kerja sama ini tetap bersifat rahasia,” ujar juru bicara Reuters dalam pernyataannya.

Kerja sama ini berlangsung dalam jangka waktu multi-tahun dan memastikan bahwa Reuters akan mendapat kompensasi atas akses jurnalismenya. Laporan dari Axios, yang pertama kali memberitakan kabar ini, menyebutkan bahwa perjanjian ini akan memberi Meta AI akses langsung ke berita dari Reuters untuk merespons kebutuhan pengguna akan informasi yang akurat dan terverifikasi.

Di samping itu, kerja sama Meta-Reuters ini juga memperluas hubungan yang sudah terjalin antara keduanya. Sejak 2020, Reuters telah menjadi mitra pemeriksaan fakta bagi Meta, yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran informasi yang salah di berbagai platform Meta, terutama di media sosial Facebook.

Kemitraan Meta dengan Reuters juga bukan satu-satunya dalam tren kolaborasi antara perusahaan teknologi besar dan organisasi berita. OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, dan startup Perplexity yang didukung oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos, juga telah menjalin kemitraan serupa untuk memperkaya platform mereka dengan sumber berita tepercaya.

Dengan kemitraan ini, Meta berharap bahwa konten berita Reuters akan memperkuat kualitas interaksi Meta AI dengan pengguna, memberikan informasi yang up-to-date, dan mengurangi risiko penyebaran informasi yang tidak akurat di platformnya.